Recent Posts

Lokasi Kumpul Ribuan Demonstran Hari Ini, Polisi Boleh Tembak di Tempat

(20.06.47 Okt 2010 Vivanews)
Hingga tadi malam, Kepolisian Daerah Metro Jaya telah memberikan izin terhadap 15 organisasi maupun elemen masyarakat yang akan menggelar aksi unjuk rasa, satu tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, Rabu 20 Oktober 2010 besok.

Dari 15 elemen yang sudah mendaftar untuk melaksanakan aksi unjuk rasa, peserta yang akan ikut aksi sekitar 2.000 sampai 3.000 orang.


Mereka antara lain dari Gerakan Indonesia Bersatu (GIB), Petisi 28, Kontras, organisasi buruh, BEM se-Indonesia, dan Persatuan Buruh se-Indonesia.

Polisi akan mengerahkan dua pertiga dari 30.000 personel atau sekitar 19.000 petugas, yang akan dikerahkan pada titik konsentrasi massa, sentra ekonomi dan obyek vital. Sejumlah kendaraan taktis (rantis) akan siagakan di Istana dan gedung DPR/MPR.

"Kami tetap akan mengantisipasi berapun jumlahnya. Yang terpenting masyarakat diminta untuk tenang, dan tidak terpancing dengan isu yang menyesatkan," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Boy Rafli Amar saat dihubungi VIVAnews.
Hingga malam tadi, menurut Boy, belum ada laporan gangguan keamanan yang mengancam saat aksi unjuk rasa besok.

Beberapa titik yang diprediksi akan menjadi pusat berkumpulnya pengunjuk rasa yakni Bundaran Hotel Indonesia (HI), Monas dan Tugu Proklamasi. Sementara sasaran pengunjuk rasa antara lain, Istana Negara, gedung DPR/MPR, kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), 

Polisi akan tetap memberlakukan tindakan tegas sesuai dengan Prosedur Tetap (Protap) tentang penanganan tindakan anarkis. Penerapan tembak di tempat akan dilakukan bagi mereka yang melakukan tindakan anarkis, dengan sebelumnya dilakukan tembakan peringatan.

Pemerintah DKI Jakarta juga akan akan melakukan tindakan tegas bagi pengujuk rasa yang melakukan pengerusakan terhadap fasilitas umum.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, memastikan akan mengambil langkah hukum kepada pengunjuk rasa yang melakukan tindakan anarkis atau perusakan aset daerah.
Pengguna jalan juga diimbau untuk menghindari kawasan yang akan menjadi sasaran pengujuk rasa. Arus lalulintas baru akan dialihkan sesuai dengan kondisi.



Konsentrasi Pedemo di Istana dan Bundaran HI 

(20.09.30 Okt 2010 Vivanews)
Lebih dari 15 organisasi maupun elemen masyarakat akan menggelar aksi unjuk rasa di lebih dari sepuluh lokasi di Jakarta. Aksi yang akan berlangsung sejak pagi hingga sore hari, bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, Rabu 20 Oktober 2010.

Informasi dari Traffic Managemen Center (TMC) Polda Metro Jaya, ada dua titik konsetrasi massa sejak pagi hari. Kawasan itu, Istana Negara dan Bundaran Hotel Indonesia. Lebih dari seribu orang akan berkumpul di dua titik ini.

Selain itu, sejumlah kampus di sekitar Jakarta juga akan menjadi titik kumpul bagi mahasiswa yang akan menggelar aksi mereka. Seperti kampus Universitas Bung Karno, kampus IISIP, dan Moestopo. 

Kawasan lain yang akan menjadi sasaran pengujuk rasa adalah Gedung DPR/MPR RI, kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, kantor Menakertrans, Gedung Mahkamah Agung, LBH Jakarta.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Boy Rafli Amar, hingga tadi malam, jumlah massa yang akan turun ke jalan yang terdaftar lebih dari 3.000 orang, jumlah ini diperkirakan akan bertambang terus hingga siang hari nanti.

Mereka yang akan melakukan aksi antara lain, Gerakan Indonesia Bersatu (GIB), Petisi 28, Organisasi Buruh, BEM se-Indonesia, Persatuan Buruh se-Indonesia, KM Raya, KM UBK, BEM IISIP Jakarta.

Meski demikian, Polda Metro Jaya meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir. Sebanyak 19.000 petugas akan dikerahkan untuk mengawal unjuk rasa hari ini.

Pengguna jalan juga diimbau untuk menghindari kawasan tersebut menjelang siang hari bila tidak ingin terjebak kemacetan. Arus lalulintas akan dialihkan sesuai dengan kondisi. 



Aksi 20 Oktober, Polisi Boleh Tembak di Tempat. (19 Okt 2010)

Hingga siang ini, Polda Metro Jaya telah menerima laporan dari 15 organisasi, baik buruh maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM)  yang akan menggelar aksi bertepatan dengan satu tahun kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Diperkirakan massa yang akan turun ke jalan mencapai 2.000 orang. Mereka antara lain dari organisasi buruh, Petisi 28, BEM se-Indonesia, Persatuan Buruh se-Indonesia, dan Kontras.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Boy Rafli Amar, belum ada laporan gangguan keamanan yang mengancam saat aksi 20 Oktober 2010 besok.

"Laporan dari intelijen masih aman. Tapi tetap mengantisipasi," ujar Boy, Selasa 19 Oktober 2010.

Polisi akan mengerahkan dua pertiga dari 30.000 personel atau sekitar 19.000 petugas, yang akan dikerahkan di titik konsentrasi massa, sentra ekkonomi dan obyek vital. Sejumlah kendaraan taktis (rantis) akan siagakan di Istana dan gedung DPR/MPR. "Peserta demo diimbau tidak membawa binatang yang bisa mengganggu ketertiban jalan," ujarnya.

Selain itu, polisi juga akan memberlakukan tindakan tegas sesuai dengan Prosedur Tetap (Protap) Nomor 1/X/2010 tentang Penanganan Tindakan Anarkis. Aturan ini telah disosialisasikan sebagai payung hukum bagi petugas untuk menghadapi aksi kekerasan.

Polisi bahkan diperbolehkan melakukan tembak di tempat kepada pelaku tindakan anarkis di titik yang tidak mematikan setelah melakukan tembakan peringatan.

Sementara untuk pengalihan arus kendaraan yang melintas DPR, Istana Presiden atau Bunderan HI, masih akan melihat situasi dan kondisi di lapangan saat unjuk rasa berlangsung.

“Pengalihan itu sifatnya kondisional, kalau memang kondisi di lapangan tidak memungkinan kendaraan lewat, maka akan dilakukan pengalihan,” tutup Boy.

Sumber berita : Vivanews.

0 komentar:

Posting Komentar