Empat belas pekerja kontrak di Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Kabul telah dipecat dan telah dipulangkan dari Afganistan. Pasalnya, mereka ketahuan berbuat tidak senonoh dengan menggelar pesta seks dan acara mabuk-mabukan.
Pemecatan mereka diungkapkan oleh Duta Besar AS untuk Afganistan, Karl Eikenberry, Jumat 4 September 2009. Dia mengungkapkan bahwa para pekerja itu dikontrak dari perusahaan jasa keamanan ArmorGroup untuk menjaga fasilitas Kedubes AS di Kabul.
Kami telah mengambil sejumlah tindakan," kata Eikenberry kepada stasiun televisi CNN. "Pertama-tama, 13 pekerja ArmorGroup telah dipecat dari perusahaan. Tindakan ini akibat perpaduan manajemen dan para individu yang terlibat dalam perilaku yang sangat menjijikan itu," lanjut Eikenberry.
Kantor berita Associated Press mengungkapkan bahwa Departemen Luar Negeri (Deplu) AS juga meminta agar ArmorGroup sebagai penyedia jasa keamanan kepentingan AS di Afganistan, mengganti tim manajemen senior mereka di Kabul. Kontrak ArmorGroup dengan Deplu baru berakhir Juli 2010.
Para pekerja kontrak yang telah dipulangkan dari Afganistan itu tampak dalam sejumlah foto tak senonoh. Foto-foto itu menunjukkan para satpam dan supervisor mereka tampil bugil dalam sejumlah pesta minuman keras.
Baik nama maupun kewarganegaraan mereka tidak dipublikasikan. Selain warga negara Amerika, beberapa dari 450 petugas keamanan gedung Kedubes AS di Kabul berasal dari Nepal dan India.
Skandal itu terkuak pekan lalu saat suatu lembaga swadaya masyarakat (LSM), The Project on Government Oversight, membeberkan perilaku menyimpang para petugas keamanan Kedubes AS di ibu kota Afganistan.
LSM itu lalu mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri Hillary Clinton disertai dengan sejumlah data pendukung. The Project on Government Oversight mengaku bahwa dua pekan lalu menerima kiriman email dari para nara sumber, disertai dengan lampiran foto dan rekaman video yang menayangkan perilaku tak senonoh para petugas keamanan Kedubes di kompleks diplomatik di Kabul.
Sumber : Vivanews