Recent Posts

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kronologis terjadinya bentrok TNI-Polri

Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman, menjelaskan kronologi penembakan dua anggotanya di Lubuklinggau kemarin.




"Kapten Edi dan Sersan Deden, tertembak anggota polisi Polres Linggau, Sumatera Selatan, saat hendak mengejar DPO penadahan mobil pada 13 November 2015 malam," ujar Tatang Sulaiman, usai menghadiri acara turnamen sepak bola Piala Jenderal Sudirman di Stadion Dipta Gianyar, Bali, Sabtu (14/11/2015) malam.

Kejadian tersebut bermula dari seorang pria bernama Yuda yang tidak mengembalikan satu unit mobil Toyota Innova yang disewanya dari anggota Puskopad Dam III Siliwangi pada 14 Oktober 2015.

Tersangka Yuda justru kabur setelah menjual mobil itu kepada penadah ke daerah Sumatera Selatan, sehingga anggota Kodam III Siliwangi melakukan pengejaran ke daerah itu.

"Dari informasi anggota kami, pada 30 Oktober 2015 sudah melaporkan kehilangan kendaraan Toyota Innova itu ke Polri," ujarnya.

Kemudian, Dandim Intel Kodam III Siliwangi mengerahkan delapan anggotanya ke Sumatera Selatan dan berhasil menangkap tiga orang pelaku penadah kendaraan bermotor tersebut yakni Herman, Edi dan Triono di lokasi berbeda.

Setelah diinterogasi petugas, ketiga pelaku curanmor itu mengaku kendaraan tersebut dijual kembali ke salah satu warga di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Saat anggota TNI melakukan pengejaran tersangka yang menjadi target operasi ke Lubuklingga itu, justru mereka dijegal sejumlah anggota buser Polres Muara Enim yang saat itu juga mendapat informasi bahwa terjadi penyekapan salah satu warga di daerah itu.

Saat di TKP, terjadilah miskomunikasi antara buser Polres Muara Enim dan anggota Kodam III Siliwangi sehinga terjadi penembakan terhadap dua anggota TNI tersebut.

Dua anggota TNI yakni Kapten Edi tertembak di bagian perut dan Sersan Deden tertembak pada bagian paha, sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Siti Aisyah pada 13 November 2015 pukul 01.00 WITA.



Sumber : Okezone

Negara-Negara Arab Mengutuk atas Tragedi Paris

Aksi penembakan dan ledakan bom di Paris, Prancis, menjadi sorotan dunia. Negara-negara di dunia mengutuk serangan berdarah yang terjadi Jumat, 13 November 2015 malam tersebut. Termasuk juga negara-negara Arab. 
Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Mesir, dan Uni Emirat Arab mengutuk serangan tersebut. Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, menyatakan rasa dukanya saat berada di Wina, Austria. 

"Saya ingin menyampaikan rasa belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Prancis atas serangan keji teroris yang terjadi kemarin. Serangan ini melanggar dan bertentangan dengan semua etik, moral dan agama," ujarnya seperti dilansir dari Al Arabiya, Sabtu 14 November 2015.

Ia menyatakan selama ini Arab Saudi telah menyerukan upaya internasional yang intensif dalam memerangi terorisme. 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Qatar, Khaled al-Attiyah, juga mengecam tragedi yang menewaskan lebih 150 korban jiwa tersebut.

Hal senada juga diungkapkan oleh Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sisi. "Serangan teroris seperti ini akan melemahkan negara yang cinta damai," ungkapnya.

"Serangan ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan moral," ujarnya. Raja Yordania, Abdullah, menyampaikan rasa dukanya atas peristiwa berdarah ini.

Sementara Satu dari delapan pelaku penembakan dan serangan bom bunuh diri di enam titik di Paris, Prancis telah diidentifikasi melalui sidik jarinya.

Pelaku tersebut adalah Mostefai Ismael Omar, pria berusia 29 tahun yang diketahui berkewarganegaraan Prancis. Dari data yang disebutkan, ia berasal dari Courcouronnes, Essonne, dan beberapa tahun belakangan tinggal di La Madeleine, Chartres.

Informasi itu dinyatakan oleh salah seorang anggota parlemen Prancis Jean-Pierre Georges yang mengutip dari berbagai sumber. Demikian dilansir Le Monde, Minggu, 15 November 2015.

Menurut jejak perjalanan Mostefai yang ditelusuri penyidik melalui kunjungannya ke Turki, kemungkinan besar pria kelahiran 21 November 1985 itu tinggal ke Suriah selama beberapa bulan pada musim dingin di tahun 2013-2014.

Mostefai merupakan pelaku bom bunuh diri di Bataclan. Sementara korban tewas dalam serangan bom dan ledakan di enam titik di Paris dan Perancis yakni 129 orang dan sebanyak 352 orang mengalami luka-luka.

Sumber : Viva.co.id