Recent Posts

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Setttt... Ada Lagi Korban Oplosan Di Garut

Lagi-lagi minuman keras oplosan kembali merenggut nyawa, kali ini menimpa oknum aparat desa di wilayah Kecamtan Limbangan, Kabupaten Garut Jawa Barat. Informasi yang dihimpun korban tewas akibat miras oplosan AC, pada hari Sabtu, (7/11/2015) sementara AJ tewas keesokan harinya Minggu (8/11/2015).



Semua pihak bungkam atas kasus miras oplosan tersebut, petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU dr Slamet Garut hanya membenarkan adanya dua korban meninggal dunia akibat over dosis.

“ Benar ada dua orang yang meninggal dunia akibat over dosis, namun tidak lama disini langsung dibawa oleh pihak keluarga, ” ujarnya, tanpa mau disebutkan identitasnya, Minggu (8/11/2015) lalu.

Bupati Garut Rudy Gunawan, mengatakan, atas nama pemerintahan Kabupaten Garut, menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Pihaknya telah mendapat kabar adanya aparat desa di Kecamatan Limbangan Garut yang meninggal dunia.

“ Ya, saya mendengar AJ dan AC meninggal dengan cara yang tidak wajar. Guna meyakinkan pihaknya akan mengecek terlebih dahulu. Wartawan memang tau lebih dahulu saja,” ungkapnya, Senin (9/11/2015) kemarin.

Sementara itu, humas RSUD dr. Slamet Garut, Lingga Saputra menyebutkan, bahwa kepala desa Limbangan Barat, AJ meninggal dunia akibat over dosis. AJ masuk rumah sakit pada hari Sabtu pukul 12.05WIB, dan meninggal dunia pada hari itu juga pukul 14.55 WIB.

Dikatakan Lingga, AJ, tidak sempat dibawa dulu ke kamar jenazah, karena setelah meninggal dunia, pihak keluarga korban langsung membawanya ke kampung halamannya di Kecamatan Limbangan, dengan menggunakan ambulans.

“ Berdasarkan hasil diagnosis, AJ meninggal dunia akibat alkohol atau alcohol intoxication. Sedangkan AC meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit,” katanya.


Sumber : Fokusjabar

Presiden Obama Kini Punya Laman Facebook

Meski hanya setahun lagi menjabat, Presiden Amerika Barack Obama akhirnya mengikuti jejak banyak pemimpin dunia lainnya dengan membuka akun Facebook pribadi.

Gedung Putih hari Senin (9/11) meluncurkan laman Facebook yang pertama untuk Obama (https://www.facebook.com/potus).

Dalam posting pertamanya di jejaring sosial yang memiliki satu miliar lebih pengguna itu, Obama mengatakan ingin menjadikan laman tersebut “tempat di mana kita bisa berdiskusi nyata tentang isu-isu penting yang dihadapi negara kita, tempat untuk mendengar langsung dari saya, dan tempat orang bisa berbagi pikiran dan cerita.”

Obama juga mengunggah video tentang pentingnya mengambil langkah tegas dalam mengatasi perubahan iklim, menjelang konferensi PBB di Paris yang dimulai akhir bulan ini.

“Kita telah mencapai banyak kemajuan untuk memangkas polusi karbon di dalam negeri dan kita memimpin dunia untuk ikut mengambil tindakan,” kata Obama. “Tetapi kita harus melakukan lebih banyak lagi.”

“Oleh karena kepemimpinan Amerika, 150 negara yang mewakili 90 persen ekonomi dunia dan emisi karbon telah sepakat untuk bekerjasama membentuk sebuah kerangka internasional.”

Satu jam kemudian, posting pertama Obama itu telah mendapat lebih dari 4.000 “like” dan telah disebarkan lebih dari 1.800 kali. [th]

Sumber : VOA

Mangga Di ADD hehehehe...

Membersihkan Upeti Dokter

Kesungguhan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengajak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menghapus upeti yang diterima para dokter wajib didukung. Upaya ini diharapkan bisa menghapus praktek kolusi di kalangan dokter dengan produsen obat, sekaligus menciptakan aturan yang komprehensif agar dokter tidak gampang menerima gratifikasi.

Praktek gratifikasi terhadap dokter oleh perusahaan farmasi sudah lama terdengar. Majalah Tempo, pekan lalu, mengungkap kongkalikong antara industri farmasi, rumah sakit, apoteker, dan dokter ketika meresepkan obat-obat tertentu kepada pasien.

Unsur suap yang jelas terjadi itu ternyata tidak serta-merta bisa mempidanakan mereka yang terlibat. Majelis Etik Kedokteran bentukan IDI, wadah berhimpunnya para dokter, hanya bisa mengeluarkan teguran atau mencabut izin dokter yang melanggar. Tak pernah kasus ini berujung di pengadilan.

Ada persoalan lain pula dalam gratifikasi dokter ini. Peraturan Menteri Kesehatan yang menjadi acuan boleh-tidaknya dokter menerima gratifikasi, misalnya, ternyata tidak menyentuh dokter swasta. Meski Kementerian memiliki unit pengendalian gratifikasi, yang tugasnya melakukan analisis, pelaporan, monitoring, dan evaluasi adanya gratifikasi, sasarannya hanya untuk dokter berstatus pegawai negeri.

KPK ternyata juga tak gampang menjerat dokter penerima gratifikasi. Penyebabnya, tidak semua dokter yang membuka praktek di rumah, di rumah sakit, atau bekerja di berbagai perusahaan berstatus pegawai negeri. Komisi antirasuah, sesuai dengan undang-undang, hanya bisa menindak para penyelenggara negara atau pegawai negeri.

Inilah salah satu kekurangan undang-undang itu. Padahal, terlepas dari status “dokter negeri” atau partikelir, jika menerima suap, semestinya dipidana.

Temuan Tempo memperlihatkan hal ini. Ribuan dokter dan ratusan rumah sakit pada lima provinsi diduga menerima gratifikasi dari perusahaan farmasi dalam bermacam bentuk, dari uang hingga berbagai fasilitas. Yang lebih memprihatinkan, banyak di antara mereka melakukan transaksi pembagian komisi.

Ini semua mendorong harga obat di pasaran melambung. Industri farmasi membebankan “biaya” untuk para dokter kepada pasien.

Kementerian harus menghentikan praktek gratifikasi yang sudah berpuluh tahun terjadi itu. Perlu terobosan untuk menutup praktek korupsi ini. Misalnya, dengan membuat aturan yang mencegah kontak langsung antara dokter dan pengusaha bidang farmasi.

Semua perusahaan farmasi, dalam memproduksi obat, misalnya, hanya berhubungan dengan pemerintah. Adapun KPK harus mengusut kasus ini.

Untuk para dokter, perlu dibuat aturan tegas: mereka wajib menawarkan obat generik yang murah dan sebenarnya tak kalah mutunya kepada pasien yang datang.

Bukan sebaliknya, menyodorkan obat mahal hasil kangkalikong dengan perusahaan farmasi. Aturan ini harus diiringi dengan sanksi keras jika terbukti dilanggar.


Jokowi Pimpin Upacara Hari Pahlawan di Surabaya

Presiden Joko Widodo atauJokowi akan menjadi inspektur upacara bendera pada peringatan Hari Pahlawan 10 November di Surabaya, Jawa Timur. Upacara akan berlangsung di Tugu Pahlawan pada pukul 08.00 WIB. 

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, Jokowi berangkat ke Surabaya pada Senin 9 November malam pukul 21.00 WIB dan menginap di sana.

"Kemudian besok pagi (hari ini) jam 8 pagi akan mengikuti upacara Hari Pahlawan," ujar Pratikno di Istana Negara, Jakarta, Senin.

‎Menurut dia, kehadiran Jokowi di Surabaya menjadi catatan tersendiri, karena ini adalah kali pertama upacara peringatan Hari Pahlawan dilaksanakan di Surabaya dan dipimpin langsung seorang presiden.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo menuturkan, kesediaan Jokowi menjadi inspektur upacara di Tugu Pahlawan merupakan keputusan tepat dan sudah lama ditunggu masyarakat Jawa Timur.

"Dan ini merupakan kali pertama seorang presiden memimpin upacara di Surabaya. Syukurlah tahun ini disetujui pemerintah pusat dan kami sangat mengapresiasinya," kata dia di kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Jumat 6 November 2015.

Di sela upacara, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dijadwalkan memberikan tali asih berupa bingkisan kepada perintis kemerdekaan, yakni 102 orang perintis dan 100 orang veteran.

Sumber : Liputan6