Diskusi mutual (bilateral discussion) khususnya bidang pertahanan antara RI dengan Uni Arab Emirates (UAE) hendaknya tidak berhenti pada tahap diskusi semata tetapi bisa terus berlanjut ke tingkat lebih tinggi yaitu kerjasama antar angkatan bersenjata kedua negara.
Hal tersebut bisa dimulai dengan melakukan kerjasama di bidang pendidikan (learning and education) dan bidang lainnya seperti industri teknologi (technology industry), industri pertahanan (defence industry), Peace Keeping Operation (PKO) serta pertukaran siswa atau personel (exchange cadre and student).
Demikian harapan yang disampaikan Direktur Kerjasama Internasional Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan) Brigjen TNI (Mar) Ir. Syaiful Anwar, M.Bus, M.A dalam sambutannya mewakili Dirjen Strahan dalam acara mutual altercation on the acreage of Defence Indonesia-Uni Arab Emirates (UAE), Senin (17/5), di kantor Kemhan, Jakarta.
Selain membicarakan kemungkinan kerjasama antara Indonesia dengan UAE, dalam pertemuan tersebut Dirkersin berkesempatan menyampaikan paparan mengenai struktur organisasi Kemhan, pendidikan dan pelatihan (education and training), defence industry, Humanitarian Assistant Disaster (HAD) dan Disaster Relief (DR).
Sebelumnya delegasi UAE yang dipimpin BG. Mohammad Ali Abdullah Al Isa melakukan kunjungan kepada Inspektur Jenderal (Irjen) Kemhan Marsda TNI Eris Heryanto, S.Ip, M.A dilanjutkan dengan kunjungan ke Pusat Bahasa (Pusbasa) Kemhan dan Museum Satria Mandala hari ini. Dijadwalkan Rabu (19/5) delegasi UAE akan melakukan kunjungan ke lembaga pendidikan Seskoad dan kunjungan ke industri pertahanan di Bandung seperti PT. Pindad dan PT. Dirgantara Indonesia.
Di bidang pelatihan dan pendidikan, Dirkersin menyampaikan harapan dan undangan kepada delegasi UAE untuk bergabung dalam Lemhannas atau Sesko angkatan yang terbuka bagi perwira asing dengan alokasi 10%.
Sumber : DMC