Recent Posts

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sirwijaya FC Juara Piala Indonesia

Sriwijaya FC sukses mempertahankan gelar juara Piala Indonesia. Di partai final yang digelar di Stadion Manahan Solo, Minggu, 1 Agustus 2010, Laskar Wong Kito menang 2-1 atas Arema Indonesia.

Gol kemenangan Sriwijaya dicetak oleh Pavel Solomin pada menit ke-79. Ia lolos dari jebakan offside dan dengan mudah menjebol gawang Kurnia Meiga, skor 2-1.

Arema sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol. M.Ridhuan. Pada menit ke-71 terjadi kemelut di depan gawang Sriwijaya dan bola yang datang ke arah Ridhuan disepaknya menembus jala gawang Hendro Kartiko.

Pada menit 48 Sriwijaya lebih dulu unggul lewat gol Keith Kayamba. Sundulannya tak bisa dihadang kiper Arema Kurnia Meiga.

Pertandingan babak kedua sempat tertunda sekitar satu jam. Kapolda Jawa Tengah Irjen (Pol) Alex Bambang Riatmodjo meminta wasit Jimmy Napitupulu diganti. Ia menilai wasit tidak adil dalam memimpin pertandingan.

Arema bermain dengan 10 orang sejak menit ke-20. Noh Alam Shah diganjar kartu merah oleh wasit Jimmy Napitupulu. Along diusir setelah kakinya mendarat di kepala bek Laskar Wong Kito, Precious Emuejeraye.

Sumber : vivanews

Lima Anggota Dikeroyok Puluhan Pria berhelm

Suasana Terminal Purabaya atau Bungurasih, Jumat (30/7) sekitar pukul 20.45 WIB mencekam. Lima anggota TNI berpakaian loreng dari sebuah kesatuan di Malang dikeroyok puluhan lelaki tak dikenal usai makan soto ayam di pujasera terminal.

Dari lima anggota TNI yang dikeroyok, dua orang mengalami luka tusuk dan tiga lainnya wajahnya babak belur diduga dipukul dengan besi panjang berdiameter 12 mm. Luka tusuk paling parah dialami seorang anggota TNI yakni sebanyak tiga tusukan di pinggang kanan, kiri, dan punggung. Dan satu orang lagi mengalami luka tusuk di pinggang kanan.

Berdasarkan informasi yang digali di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), masing-masing tusukan sedalam 5 cm - 10 cm. Sangkur yang dipakai pelaku untuk menusuk korban adalah milik korban yang berhasil direbut paksa para pelaku. Di TKP juga ditemukan besi sepanjang 50 cm dengan diameter 12 mm.

Pengeroyokan tersebut dilakukan secara terbuka dan disaksikan puluhan orang mulai pemilik warung, sopir taksi, dan orang yang akan menuju ke terminal antarkota. Namun, mereka tidak ada yang berani melerai karena banyaknya pelaku serta singkatnya aksi pengeroyokan tersebut, yakni hanya sekitar
tiga menit.

Kapendam V/Brawijaya Letkol (Inf) Achmad Mulyono saat  dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa pengeroyokan di Terminal Bungurasih, Jumat (30/7/2010) malam. Meski demikian, ia mengaku belum
mendapat informasi detail terkait peristiwa itu.

“Informasinya, ada korban dari anggota Kostrad tapi itu juga baru informasi awal. Kami juga belum tahu pasti berapa keseluruhan korban dan siapa pelakunya,” ujar Mulyono, Sabtu (31/7/2010).

Mulyono mengaku masih menunggu perkembangan informasi dari Detasemen Polisi Militer (Denpom)
V/Brawijaya yang menangani kasus itu. “Saat ini masih dalam penyelidikan, kita tunggu saja hasilnya,” pungkas Mulyono.

Sumber : tribunnews.com

Pagar Pelindung Untuk Psk Indobat

Pembuatan perimeter atau pagar pelindung disekeliling kesatriaan/ compound  Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-D/Unifil (Indonesian Battalion/ Indobatt)
dalam waktu-waktu terakhir ini dilakukan oleh salah satu peleton
andalan berjumlah dua puluh dua orang, yang berada di Kompi Bantuan (Support-Coy) yakni Peleton Zeni dibawah kepemimpinan Lettu Mar Zainal (Danton Zeni), memasang perimeter sekeliling markas batalyon Indobatt UN Posn 7-1 desa Adshit Al-Qusayr.  


Pekerjaan ini, menurut Lettu Mar Zainal dimulai dari pemasangan ‘Hesco Bastian’ untuk membuat perimeter di seluruh compound Indobatt. Hesco Bastian ini merupakan salah satu material yang memiliki banyak sekali fungsi, diantaranya untuk membuat shelter
(kubu pertahanan atau lubang perlindungan) atau untuk membangun semacam
bungker perlindungan apabila terjadi peningkatan eskalasi situasi gawat
darurat akibat adanya ancaman peperangan. Disamping itu juga, ‘Hesco Bastian’
dapat pula digunakan untuk membuat perimeter atau semacam pagar
pelindung dengan tinggi 2,061 meter atau 3 meter disesuaikan dengan medan dan dipasang mengelilingi compound.         



          Dasar dalam pekerjaan ini adalah isi berita (frago) berupa tugas yang di berikan oleh UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) kepada seluruh personil Engineering yang melaksanakan tugas di Lebanon, salah satunya  adalah personil  Engineering dari Kontingen Indobatt, “Sebelumnya Hesco Bastian
ini belum pernah diketahui sebelumnya oleh personil Peleton Zeni namun
dampak positif dari kegiatan ini adalah anggota bertambah pengetahuan
dan pengalamannya. Serta dengan adanya pemasangan ini pula dapat
memberikan keamanan yang tinggi bagi kompi-kompi yang ada di Indobatt
karena tempat atau compound yang di miliki oleh Indobatt
merupakan medan terbuka dan sangat-sangat rawan terhadap serangan
ataupun tembakan lintas datar musuh”, katanya. 



Sementara itu, menurut penjelasan Lettu Inf Arif Widyanto selaku Perwira Force Protection Indobatt, yang menentukan posisi dan kedudukannya yang strategis, pemasangan Hesco bastian yang sedang dikerjakan sampai saat ini adalah di kompi D , Kompi E dan markas satgas (UN Posn 7-1) berdasarkan Frago no.207 (To build a wall with T-wall or Hescos in order to protect the entire perimeter). Pemasangan Hesco bastian di kompi A (UN Posn 9-63) berdasarkan Frago no.226 (Improve the perimeter fence with Hesco Bastian)  dikerjakan dari 25 Maret sampai sekarang. Kemudian, telah selesainya pemasangan Hesco Bastian di PB MAR Kompi B (UN Posn 8-33), berdasarkan  Frago no.232 (To install some Hescos to protect the generator buiding) pada bulan Januari 2010. Dan prestasi selanjutnya yang membanggakan adalah telah selesainya pemasangan Hesco Bastian di Kompi C (UN Posn 9-2), berdasarkan Frago no.211 (Increase the protection to the position by installing Hescos at least 2 or 3meters high in the parking side long perimeter) pada bulan Maret 2010.  



Lebih lanjut, Danton Zeni menjelaskan teknik pelaksanaan kegiatan pemasangan perimeter ini. Sebelum memasang Hesco Bastian untuk dibuat perimeter; terlebih dahulu harus mengajukan permintaan atau e-Request kepada UNIFIL dengan membuat Engineer Works Request (EWR) dan  Aggregates Delivery Request (ADR). Setelah mendapat jawaban dari Engineering Support Services(ESS)
barulah material dapat diambil. Dimana tempat pengambilannya berada di
Markas Besar UNIFIL UN Posn 4-7C Naqoura untuk material yang tercantum
di EWR. Sedangkan untuk ADR akan dikirim langsung ketempat tujuan berupa
Grevel atau sama dengan batu-batu kerikil kecil. 



Adapun material yang digunakan, Hesco Bastian besar, Hesco bastian kecil; Angular Iron picket; Concertina Wire serta Gravel (sejenis batu-batu kerikil kecil). Untuk pemasangannya, harus berdasarkan hasil perhitungan dan analisa lapangan terhadap medan atau area yang akan di pasang Hesco Bastian.
Semakin panjang area yang akan di pasang Hesco Bastian maka semakin
banyak juga Hesco yang di butuhkan begitu pula dengan Gravelnya.
Adapun Gravel ini di gunakan sebagai isian untuk Hesco Bastian.  



Awal
mula pekerjaan pemasangan Hesco Bastian ini adalah dengan terlebih
dahulu melaksanakan perataan terhadap medan atau area yang akan
dipasangi Hesco Bastian nantinya. Dengan menggunakan alat berat seperti Dozer.
Setelah tanah atau tempat untuk pemasangannya telah rata, maka tiba
saatnya untuk pemasangannya. Adapun tehnik pemasangan Hesco Bastian
untuk membuat perimeter, dimulai dengan menaruh Hesco Bastian yang
berukuran besar terlebih dahulu. Untuk satu set Hesco besar terdiri dari
5 kotak yang perkotaknya memiliki luas 1M³. Tempatkan Hesco besar
paling bawah.  



“Setelah
terpasang satu set yang pertama kita sambung lagi set berikutnya sampai
batas ujung pemasangan. Untuk menyambungnya dipergunakan cincin pen dan
pasak yang telah tersedia dalam setiap paket nya. Untuk pembuatan
perimeter; Hesco besar yang dipasang dibawah bisa dipasang 2 saf (baris)
atau 3 saf (baris) sesuai dengan kriteria medan dan analisa dilapangan.
Untuk medan yang sempit biasanya digunakan 2 saf (baris) Hesco besar
yang di pasang di bawah. Sedangkan untuk medan yang luas bisa gunakan 3
saf (baris) Hesco besar yang dipasang di bawah. Setelah seluruh Hesco
Besar telah terpasang barulah kemudian diisi Gravel dengan menggunakan Bego loader sampai penuh baru diratakan dengan tenaga manusia”, jelas Lettu (Mar) Zainal panjang lebar. 



Kegiatan
yang sangat menguras tenaga ini sangat berdampak positif bagi personil
Peleton Zeni yang tiada henti-hentinya bekerja menyukseskan misi
penugasan satgas Indobatt di negeri Lebanon Selatan ini. Hari-hari
panjang penugasan di negeri orang tidaklah menjenuhkan namun sangat
cepat berlalu terasa. Sebab, dengan jadwal pekerjaan yang sangat padat
dan melelahkan ini, personil dapat melewati hari demi hari dengan
bermakna dan sangat berarti. “Biasanya setelah selesai dari mengerjakan
Hesco bastian ini, seluruh anggota Peleton Zeni yang terlibat biasanya
langsung segera melaksanakan istirahat untuk memulihkan kondisi fisiknya
sehingga besok harinya mereka dapat melanjutkan tugasnya dengan
semangat……..”, aku perwira yang lahir di Makassar ini. 



“Ya…hitung-hitung,
sekalian untuk melatih fisik, sehingga kondisi badan selalu
stabil…….cuaca di Lebanon ini khan kadang tidak menentu, sangat mudah
membuat orang jatuh sakit apabila kita tidak pandai-pandai menjaga
kondisi fisik kita”, cetus Danton Zeni mengakhiri wawancaranya dengan
Pen Satgas Indobatt.

Sumber : tni.mil