Recent Posts

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sembilan Kecamatan di Garut rawan pangan

GARUT--Sebagian masyarakat pada sembilan wilayah kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dinilai beresiko tinggi mengalami rawan pangan, jika tidak segera dilakukan upaya penanggulangannya.Hal ini dikatakan Wakil Bupati Garut, R Dicky Candra, saat ditemui seusai memimpin rapat koordinasi ketahanan pangan, Selasa.
Dia mengemukakan, pihaknya saat ini tengah melakukan pemetaan daetah rawan pangan di wilayahnya. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui karakter usaha perekonomian masyarakatnya, karena tak mungkin masyarakat peternak mendapat bantuan bidang perikanan.
Pada kesempatan itu, wakil bupati menambahkan, keterbelakangan Kabupaten Garut antara lain diakibatkan wilayahnya rawan bencana alam.
Kesembilan kecamatan itu, dinyatakan berisiko tinggi rawan pangan sesuai dengan hasil pendataan jumlah kepala keluarga (KK) miskin dengan produktivitas perekonomian setempat serta kondisi kecukupan energi proteinnya, ternyata dibawah skoring tiga.Kesembilan kecamatan tersebut, terdiri Kecamatan Caringin, Pamulihan, Cibalong, Singajaya, Peundeuy, Sukaresmi, Samarang, Pangatikan serta Cisewu.
Wedewww.. separah itukah..??

Geng Motor di Garut mengganggu kenyamanan warga

Kelompok atau geng sepeda motor yang banyak bermunculan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dinilai semakin mengganggu kenyamanan warga setempat terutama di kawasan perkotaan.

"Mereka kerap ke mana pun secara bergerombol, selain gemuruh suara knalpot memekakkan telinga, juga selalu menaiki kendaraan dengan kecepatan tinggi, tanpa mempedulikan kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan lainnya," ungkap petugas kebersihan jalan, Sumarlan (55), Minggu (25/4).

Ditemui di Pendopo Kabupaten Garut, dia mengaku sering setiap harinya dikejutkan gerombolan pengendara sepeda motor yang melesat dengan kecepatan tinggi pada lintasan jalan perkotaan, sejak pukul 20.00 WIB hingga tengah malam, katanya.

Sedangkan Sabtu (24/4) malam, mereka hanya melintas di pinggiran kota karena ruas jalan pada pusat kota selalu dijaga ketat oleh berbagai satuan kepolisian setempat.

Namun setiap Sabtu malam, masing-masing geng sepeda motor sesuai dengan jenis sepeda motornya, banyak berkerumun mulai dari depan Alun-Alun hingga perempatan lintasan Jl Ahmad Yani dengan Jl Pasundan.

Keresahan masyarakat, juga sering dikemukakan warga yang bermukim di komplek perumahan hingga penduduk perkampungan yang dilintasi ruas jalan desa, termasuk di Kampung Panawuan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul.

Selain itu, semakin banyaknya kawula muda yang berkerumun sambil menenggak minuman keras sambil tertawa dan berbicara gaduh.

Dihubungi terpisah, Kasat Reserse Polres Garut AKP Oon Suherndar, SH menegaskan, selain setiap Sabtu malam aparat kepolisian pun akan meningkatkan kegiatan patrolinya setiap malam hingga ke pelosok kelurahan, desa dan perkampungan

Jaket Bisa Buat Facebookan

wallpaper  Teknologi touchscreen mungkin sudah tahun lalu, kini muncul yang lebih trend berupa gesture atau dengan gerakan. Bagi yang suka bermain Facebook, mungkin yang satu ini cocok untuk Anda, terutama yang suka dengan perpaduan fashion dan teknologi.
Ping, sebuah hoodie atau sejenis jacket yang memiliki jaringan social, dikembangkan oleh Jennifer Darmour, yang memudahkan penggunanya untuk tetap terkoneksi dengan Facebook tanpa layar. Hal ini membuat pengguna tidak akan pernah sign out dari Facebook. Pengguna bahkan dapat mengirim pesan dan update status hanya dengan aksi yang simple, seperti memakai hoodie dan kemudian melepasnya.
Ketika menerima komentar dari teman atau notifikasi lainnya, pakaian hoodie tersebut akan memberikan getaran di bagian bahu. Bahkan ritme-nya juga bisa berbeda untuk group yang berbeda sehingga pengguna dapat mengetahui pesan yang diterima dari teman dekat atau orang lain. Pakaian tersebut dibuat menggunakan Lilypad dan Lilypad Xbee.

Sumber : Beritanet.

Dodol Garut Tembus Pasar Afrika Selatan

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Garut H Budiman SE MSi menyatakan, beragam jenis produk dodol Garut kini telah menembus pangsa pasar Afrika, termasuk Sudan. "Kalangan Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Khartoum, Sudan, telah membantu mempromosikan jenis panganan etnik itu di negara tersebut, bahkan akan disusul dengan berbagai produk unggulan lainnya asal Garut," katanya di Garut, Minggu (14/2).
Menurut Budiman, sejumlah produk ekspor asal Garut antara lain produk susu kedelai serta minyak akar wangi, sebagai bahan baku minyak wangi yang selama ini kerap diproduksi lanjutan di Kota Paris, Prancis. Sementara itu, Kepala Informasi Sosial Kultur/Protokol Kedubes RI di Khartoum Sudan, Mulyadi saat dihubungi dari Garut, mengemukakan, promosi juga akan dilakukan di kawasan Darfur Barat Geneida, Sudan. "Selama ini pun terus dilakukan penjajakan untuk mewujudkan pembentukan sister city (kota kembar) antar kota di Sudan dengan Garut," katanya.
Menurut Mulyadi, kerja sama yang akan dilakukan meliputi sektor ekonomi, perdagangan, pertanian serta tenaga kerja.

Restoran dan bungalow di Garut Terbakar

Sebanyak delapan bungalow dan satu bangunan rumah makan di Jalan Jenderal Sudirman, Kampung Copong, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarongong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (20/4) siang, dilalap si jago merah. Hingga kini, petugas pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan api.

Beruntung, saat kejadian tidak ada pengunjung karena kondisi rumah makan dan bungalow tersebut dalam keadaan renovasi. Namun, tujuh bangunan ludes menjadi arang. Sedangkan dua bangunan lainnya bisa diselamatkan meski kondisinya hancur.

Menurut saksi mata, kebakaran terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, api diketahui masih kecil menyala di salah satu atap bangunan bungalow yang kosong. Bahan bangunan yang mudah terbakar dan kencangnya tiupan angin membuat api langsung membesar dan merembet ke bangunan lainnya.

Untuk mengetahui penyebab kebakaran, Kepolisian Resor Garut masih menyelidikinya, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Sebab, saat kejadian tidak aliran listrik di bangunan tersebut.

$5,50 dari TrakPay


-->Sedikit tentang TrakPay..


Trekpay adalah semacam program bisnis online penghasil dollar, dimana untuk mendapatkan reward uang tersebut kita diharuskan mengklik iklan yang ditampilkan. Trekpay berbeda dari PTC lainnya yaitu jika PTC lain untuk mendapatkan reward uang dollar kita harus menunggu selama sekitar 30 detik iklan itu tampil satu per satu, tapi di trekpay tidak ada batasan waktu iklan tampil, jadi kita bisa langsung mengklik iklan sekaligus semuanya dalam satu waktu. Selain itu dalam trekpay, reward yang diterima berbentuk point yang akan  dikonvert  ke Dollar di hari selasa ~ Kamis. Hasil konversi point ke dolar adalah 1 cent = point / 5, artinya jika point kita 400 point maka uang yang akan diterima adalah 400/5 = 80 point kira-kira seperti itu.

Iklan.

iklan yang tampil / hari bisa mencapai 17 ~ 25 iklan / hari dengan point yang berbeda-beda, ada yang 1 dan 3 point, jadi total point / hari bisa 30 ~ 50 point / hari. Payoutnya kecil hanya $5.5 , langsung ditransfer ke paypal anda. Kalau belum punya anda bisa daftar disini (gratis) :

Cara daftar trekpay ?
Untuk ikut trekpay, Ikuti langkah-langkah dibawah ini :
1. Klik register di
http://www.trekpay.com/?ref=102237 atau klik banner diatas
2. Klik Free account pada bagian pojok kiri atas
3. Isikan data-data ini dengan data-data anda :
First Name:
Last Name:
Preferred Username:
Password:
Valid PayPal Email: (daftar dulu diatas)
Lalu centang I agree
4. Selesai, account anda di trekpay telah dibuat

Cara mendapat dolar dari trekpay
1. Masuk ke trekpay, lalu klik sign in
2. isi username & passwordmu saat pendaftaran, lalu klik sign in
3. Untuk melihat berapa point, juga referal dan pendapatan anda bisa klik account
4. Untuk memulai mendapat dolar, klik browse / search
5. Pada bagian bawah, akan terlihat tulisa "displaying your link", Nah dibawah kata-kata itulah,
iklan itu berada, klik semua iklan yang ada. setelah selesai, tinggal cek berapa point yang anda peroleh.

selesai.

Financial Fast Busines

The financial world is now going through some turbulent
                        times. The global economic crisis has affected markets and economies worldwide and
                        has rendered the financial markets unstable. The crisis has deepened recently due
                        to negative investor sentiment. In these critical conditions most investors are
                        pulling their money out of the falling stock markets and looking for available alternatives
                        for investment. 
                        
Many investors have found this alternative in the forex
                        market. Unlike other financial markets the forex market literally cannot crash.
                        This is due to the fact that in the forex market one invests in a currency's value
                        relatively to another currency. One is always buying and selling at the same time.
                        Therefore one can profit when one currency weakens against another just as much
                        as if it were strengthening against the same currency. In fact, the instability
                        that the global crisis has introduced into the market is considered by many to be
                        a positive thing. Volatility in the forex market, despite perhaps making it more
                        risky, also provides greater opportunities for profit. The sharper the swings the
                        currencies go through against each other, the more forex traders stand to profit.

                              
And because this volatility makes the trades riskier,
                        forex dealers also provide traders with tools to reduce their risk. Stop Loss orders
                        are a very commonly used tool in forex traders, because they allow traders to limit
                        the amount they are risking while their profits remain potentially limitless. One
                        does not even have to risk the entire amount of their investment. For example, if
                        one invests $100 on a trade they can place a stop loss order that will close the
                        trade in case the rate of the currency pair reaches a level that leaves only $50
                        to take back. This allows traders to protect themselves from unpredictable market
                        movements while simultaneously allowing them to take advantage of this same market
                        volatility.

                              
Despite these obvious advantages, some people still hesitate
                        to start trading forex since they've never tried it before. This is where the eToro
                        platform comes in. The eToro forex trading platform is a perfect place to get started
                        in the forex market because eToro provides you with all the advantages of forex
                        trading incorporated into a simple and visual interface. eToro's revolutionary trade
                        visualization make it easy for forex novices to acquire trading skills in no time.
                                        
eToro's educational guides, tutorials and forums also
                        give you access to all the forex information you can possibly require. You can then
                        discuss this information in eToro's chats, take part in free to enter trading challenges,
                        and take a tip from the pros using eToro's Top Traders' Insight tool. You can also
                        practice forex trading using virtual money with real live market prices.
                                  
          Now, more than ever, it's time to give forex trading a shot.
            Download
            the eToro platform for FREE today to get started!
       

Misteri Periuk Mbah Priuk


Image
Foto: Ant-Ct
BAGI
warga di kawasan Tanjung Priok, nama Mbah Priok atau Habib Hasan bin Muhammad al Haddad bukan tokoh biasa bahkan melegenda. Dia adalah penyebar agama Islam, dan namanya bahkan jadi cikal bakal kawasan Tanjung Priok. Mbah Priuk bukan orang asli Jakarta. Dia dilahirkan di Ulu, Palembang, Sumatera Selatan pada 1722 dengan nama Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad R.A. Al Imam Al Arif Billah belajar agama dari ayah dan kakeknya, sebelum akhirnya pergi ke Hadramaut, Yaman Selatan, untuk memperdalam ilmu agama. 
Menjadi penyebar syiar Islam adalah pilihan hidupnya. Pada 1756, dalam usia 29 tahun, dia pergi ke Pulau Jawa.

Al Imam Al Arif Billah tak sendirian, dia pergi bersama Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad dan tiga orang lainnya menggunakan perahu. Konon, dalam perjalanannya, rombongan dikejar-kejar tentara Belanda. Namun, mereka tak takluk.

Dalam perjalanan yang makan waktu dua bulan, perahu yang mereka tumpangi dihantam ombak. Semua perbekalan tercebur, tinggal beberapa liter beras yang tercecer dan periuk untuk menanak nasi.

Suatu saat rombongan ini kehabisan kayu bakar, bahkan dayung pun habis dibakar. Saat itu, Mbah Priok memasukan periuk berisi beras ke jubahnya. Dengan doa, beras dalam periuk berubah menjadi nasi.
Cobaan belum berakhir, beberapa hari kemudian datang ombak besar disertai hujan dan guntur. Perahu tak bisa dikendalikan dan terbalik. Tiga orang tewas, sedangkan Al Imam Al Arif Billah dan Al Arif Billah Al Habib harus susah payah mencapai perahu hingga perahu yang saat itu dalam posisi terbalik.
Dalam kondisi terjepit dan tubuh lemah, keduanya salat berjamaah dan berdoa. Kondisi dingin dan kritis ini berlangsung 10 hari, sehingga wafatlah Al Imam Al Arif Billah. Sedangkan Al Arif Billah Al Habib dalam kondisi lemah duduk di atas perahu disertai periuk dan sebuah dayung - terdorong ombak dan diiringi lumba-lumba menuju pantai.
Periuk
Kejadian itu disaksikan beberapa orang yang langsung memberi bantuan. Jenazah Al Imam Al Arif Billah dimakamkan. Dayung yang yang sudah pendek ditancapkan sebagai nisan. Di bagian kaki ditancapkan kayu sebesar lengan anak kecil - yang akhirnya tumbuh menjadi pohon tanjung.
Sementara periuk nasi yang bisa menanak beras secara ajaib ditaruh di sisi makam. Konon - periuk tersebut lamalama bergeser dan akhirnya sampai ke laut. Banyak orang mengaku jadi saksi, tiga atau empat tahun sekali periuk itu timbul di laut dengan ukuran sebesar rumah.
Berdasarkan kejadian itu, daerah tersebut akhirnya dinamakan dengan Tanjung Priuk, ada juga yang menyebut Pondok Dayung - yang artinya dayung pendek. Nama Al Imam Al Arif Billah pun dikenal jadi "Mbah Priuk". Rekan perjalanan Mbah Priok, Al Arif Billah Habib Ali Al Haddad dikabarkan sempat menetap di daerah itu. Dia lalu melanjutkan perjalanannya hingga berakhir di Sumbawa.
Rencana pembongkaran
Dikisahkan, rencana pembongkaran makam Mbah Priok bukan kali ini saja. Konon, ketika Belanda berkuasa, pemerintah kolonial ingin membongkar makam ini tiba-tiba terdengar ledakan keras dan sinar dari dalam makam, sehingga urung dibongkar.
Pada era Orde Baru, pembongkaran juga direncanakan. Namun yang terjadi, buldozer untuk membongkar makam yang dikeramatkan itu meledak. Korban jiwa pun jatuh. Rencana pembongkaran terakhir sebenarnya direncanakan sejak 2004 lalu.

Lereng Gunung Guntur Simpan Mortir (Garut)

GARUT--MI: Warga kampung Pamanyoan Ciengang Cipanas desa Rancabango kecamatan Tarogong Kaler Garut, Jae, 50, menemukan benda yang diduga sebuah mortir seberat 5 kg di lereng gunung api Guntur yang kini telah diamankan pihak berwajib. 

Ditemui di rumahnya, Minggu (11/4), pencari rumput itu mengatakan benda yang ditemukannya mirip botol berujung runcing, pada bagian belakang terdapat dua baut, sedangkan panjangnya sekitar 15 cm bergaris tengah seukuran betis orang dewasa.    

Dia yakin mortir bekas peninggalan tentara, yang dahulu sering melakukan latihan di kawasan Gunung Guntur, sehingga langsung dilaporkan ke Koramil Tarogong, katanya.

Namun Jae juga mengaku, sebenarnya benda tersebut pertama kali ditemukan sekitar tiga bulan lalu, yang tergeletak diantara rimbunnya ilalang dan rerumputan di lereng gunung api Guntur, sekitar 4 km dari rumahnya.

Karena takut, maka benda yang semula akan dibawa pulang itu akhirnya dibiarkan di tempat tersebut, dan memilih tidak menceritakan penemuannya kepada siapapun. 

Namun tiga hari lalu, Jae bertemu seorang tukang rongsokan kemudian menceritakan penemuannya, ternyata tukang rongsokan tersebut menyatakan antusias bersedia membeli barang ini.

Sambil mencari rumput barang itupun dibawa pulang untuk dijual, namun setelah berada di rumah malahan menjadi bimbang, akibat terlintas pernah mendengar terjadinya ledakan dari barang serupa yang ditemukan di daerah lain.

Maka seketika itu juga, memutuskan untuk melaporkan temuannya ke salah seorang kerabatnya yang kebetulan anggota TNI.  Meski sebelum dilaporkan, sempat disimpan di rumah selama satu malam, dan oleh anaknya juga sempat dibawa bawa selama satu malam, selanjutnya Sabtu (10/4) benda itu diberikan pada salah seorang kerabat yang menjadi anggota TNI di Koramil Tarogong, ungkapnya.

Jae mengakui pula, selama ini sering menemukan beberapa pecahan yang diduga bekas pecahan mesiu sekitar lereng gunung api itu, ungkapnya menambahkan.

Jalan Garut Bandung tergenang lumpur

GARUT--MI: Jebolnya tanggul sungai pada perbatasan desa Rancabango dengan Mekarjaya di kecamatan Tarogong Kaler, Kabutpaten Garut, mengakibatkan jalan kabupaten dan provinsi sepanjang enam kilometer lebih menghubungkan Garut-Bandung tergenang lumpur, Minggu (11/4).

Bahkan tanggul beton sepanjang lima meter, tinggi 1,5 meter berketebalan satu meter itu, juga dihanyutkan limpahan air deras kemudian menghalangi ruas jalan kabupaten. Warga setempat terpaksa minta bantuan alat berat dari Dinas Binamarga kabupaten untuk memindahkannya, ungkap anggota Satpol-PP Tarogong Kaler, Yudi Achmad.

Penyebab tanggul jebol, akibat tak mampu menahan limpahan air sungai saat diguyur hujan deras sejak pukul 15.00 WIB, yang juga di sekitar lokasi tersebut terdapat sumber air bersih untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten, katanya.

Hingga Minggu malam, luapan air masih mengalir deras dan menggenangi lintasan ruas jalan kabupaten serta jalan provinsi yang menghubungkan Garut-Bandung, mulai dari pertigaan Rancabango hingga bundaran Tarogong.

Aliran air yang menggenangi badan jalan tersebut, bercampur lumpur berwarna coklat pekat sehingga memacetkan lalu lintas , karena drainase pada kiri dan kanan badan jalan juga tak mampu menampung air bah itu.

Kondisi ruas jalan menjadi licin dan bisa membahayakan para pengguna jasa jalan, terjadi pula luapan air pada ruas jalan wisata Cipanas serta pada bundaran Jl. jenderal Sudirman depan komplek SMK.

Genangan air, terdapat pula di depan Mapolres setempat yang juga terdapat jalan berlubang sehingga membahayakan para pengendara sepeda motor dan jenis kendaraan lainnya yang umumnya melintas dengan kecepatan cukup tinggi.

Aliran sesat "Darul Islam Fillah" di Ultimatum 7 Hari untuk tobat.

GARUT (voa-islam.com) – Kelompok Darul Islam Fillah di Kabupaten Garut, Jawa Barat divonis sesat oleh masyarakat, karena memenuhi 10 kriteria aliran sesat yang ditetapkan Majelis Ulama Indonesia. Salah satu kesesatannya adalah mengganti kalimat syahadat palsu, dengan mengganti kalimat “Muhammadar-Rasulullah” menjadi “Sensen Komara Rasulullah,” karena mereka mengimani Drs Sensen Komara bin Bakar Misbah, pemimpin aliran sesat ini sebagai nabi dan rasul Allah.
Umat Islam mengultimatum tujuh hari kepada para pengikut Darul Islam Fillah untuk bertobat, jika tidak maka akan ditempuh jalur hukum.
"Aliran tersebut, memenuhi unsur sepuluh kriteria ajaran sesat yang ditetapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), juga secara yuridis formal berdasarkan ketentuan hukum melanggar Perpres No.1/1965 jo psl. 156.a KUHP tentang penyalahgunaan dan atau penodaan terhadap agama dan perbuatan makar," kata Ketua Lembaga Pengkajian, Penegakan dan Penerapan Syariat Islam (LP3SI) kabupaten setempat, Drs H Jusef Djuanda SH, di kantor sekretariatnya, Ahad (4/4/2010).
Jusef mengatakan LP3SI telah menggelar Musyawarah dengan unsur Muspida dan para ulama dan hasilnya telah disosialisasikan pada Majelis Taklim Al Hasan di kampung Babakan Cipari desa Sukalaksana kecamatan Pangatikan, yang merupakan basis Darul Islam Fillah.

...LP3SI bersama Muspida memberikan waktu tujuh hari terhitung sejak 3 April 2010 agar mereka kembali ke jalan yang benar. Jika tetap pada keyakinannya, maka akan diproses hukum...

LP3SI bersama Muspida memberikan waktu selama tujuh hari terhitung sejak 3 April 2010, agar kelompok Darul Islam Fillah bisa menentukan sikap dengan dua pilihan, yakni kembali ke jalan yang benar atau tetap bersikeras mempertahankan ajarannya.
 
"Jika tetap mempertahankan ajarannya, maka dengan sangat terpaksa akan dituntaskan pengusutannya melalui jalur hukum," kata Jusef.
Dia mengatakan kelompok Darul Islam Fillah mengganti ucapan syahadat dengan ungkapan akhir "Drs Sensen Komara Rasulullah," selain tidak mewajibkan shalat lima waktu, jika shalat kiblatnya ke arah timur atau bukan ke barat.

Kelompok itu juga mengajak "mubahalah" (sumpah serapah) dengan materi ungkapan yang tidak Islami, kata Jusef. Ia juga menjelaskan bahwa aliran sesat Darul Islam Fillah itu tidak ada hubungannya dengan Darul Islam yang didirikan oleh Kartosuwiryo

"Darul Islam Fillah, juga tidak ada hubungannya dengan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwirjo," ungkap Jusef Djuanda.

Sebelumnya, dua pentolan Darul Islam Fillah, yaitu Endi Rustandi sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) dan Deden Rahayu (Mensekneg) telah divonis Pengadilan Negeri Garut masing-masing 3,5 tahun penjara.
Bahkan, dugaan penodaan agama yang dilakukan Darul Islam Fillah di kecamatan Balubur Limbangan, berkas pengusutannya telah dilimpahkan dari Polwil Priangan ke Polres Garut, yang dipastikan tuntas bulan ini.

Di kecamatan Pakenjeng, sekitar Februari lalu tiga pentolannya masing-masing Wawan Setiawan, Abdul Rosyid serta Wowo Wahyudin dinyatakan bersalah dan telah divonis Pengadilan Negeri masing-masing dengan hukuman 3,5 tahun penjara.

Tahun lalu, Selasa (29/9/2009), sebanyak 24 orang yang diduga pengikut aliran sesat diamankan Polres Garut, dari tempat mereka menggelar ritual di Garut Selatan, Jawa Barat.

Polisi terpaksa mengevakuasi mereka karena takut diamuk massa yang sudah marah. Dari 24 orang yang diamankan itu, tiga di antaranya adalah pimpinan aliran sesat itu. Ajaran yang membuat warga marah adalah shalat tidak perlu menghadap kiblat asal ke arah timur.

Peristiwa bermula pukul 21.30, ketika warga Kampung Nyalindeng Desa Panyindangan, Kecamatan Pakenjen, Garut Selatan menyerbu rumah milik Sen-sen yang selama ini dikenal sebagai tempat ibadah kelompok tersebut.

...Ajaran yang membuat warga marah adalah shalat tidak perlu menghadap kiblat asal ke arah timur. Akhirnya mereka dievakuasi dengan pengawalan ketat ke Polres Garut...

Sebanyak 24 orang dari rumah itu diarak keluar dan dibawa ke kantor kecamatan setempat. Semula kasus ini akan diselesaikan oleh muspika setempat, namun karena warga kian banyak yang datang, akhirnya mereka dievakuasi dengan pengawalan ketat ke Polres Garut.

Sepuluh Kriteria Aliran Sesat

Sepuluh kriteria aliran sesat yang dimaksud oleh LP3SI adalah pedoman identifikasi aliran sesat hasil keputusan Rakernas MUI Pusat pada tanggal 6 November 2007. Pedoman ini dimaksudkan untuk menangkal dan menghentikan aliran sesat, serta menyadarkan para pengikutnya agar kembali ke jalan yang benar. Dalam pedoman ini ditetapkan sepuluh kriteria sesat, antara lain:

1. Mengingkari rukun iman dan rukun Islam
2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar’i (Al-Qur’an dan As-Sunnah),
3. Meyakini adanya wahyu Allah setelah Al-Qur’an.
4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al-Qur’an.
5. Melakukan penafsiran Al-Qur’an yang tidak berdasarkan kaidah tafsir.
6. Mengingkari kedudukan hadits Nabi sebagai sumber ajaran Islam.
7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul.
8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir.
9. Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah, seperti haji tidak ke Baitul-lah, shalat fardlu tidak 5 waktu.
10. Mengafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar’i. [silum/ant, metro, mui]

13 unit kendaran tempur ANOA tiba di lebanon

PUSPEN TNI (9/4),-   Sebuah kebanggaan tersendiri bagi Bangsa Indonesia bilamana produk dalam negerinya dipercaya untuk andil bagian dalam kancah Internasional.  Perasaan inilah yang dirasakan oleh Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL (Indobatt) saat kendaraan tempur “ANOA” 6X6 produksi PT. PINDAD INDONESIA beserta senjata dan materiil yang melengkapi alut sista tersebut berhasil mendaratkan roda-rodanya dengan aman dan selamat di Markas Indobatt, UN POSN 7-1, Adshit Al Qusayr, Lebanon, Kamis (8/4).  

Sebanyak 13 unit kendaraan tempur “ANOA” telah diangkut oleh sebuah kapal tanker sipil yang disewa oleh PBB dan diberangkatkan dari Tanjung Priok Jakarta, pada tanggal 8 Maret 2010.   Setelah mengarungi lautan selama hampir satu bulan lamanya, maka Alutsista tersebut berhasil sandar dengan selamat di Beirut International Seaport, pada tanggal 6 April 2010. Selesai melengkapi persyaratan administrasi bongkar muat materiil di pelabuhan, maka kolaborasi personel logistik Indobatt, Movcon UNIFIL, perwakilan Satgas POM TNI Konga XXV-B/UNIFIL (Sempu) serta Angkatan Bersenjata Libanon (LAF) melaksanakan pergeseran Alutsista tersebut menuju Markas Indobatt dengan 3 gelombang pergeseran dalam rangka faktor keamanan selama perjalanan.  

Setibanya kendaraan tempur “ANOA” di Markas Indobatt, Wakil Komandan Sektor Timur UNIFIL Kolonel Inf Surawahadi beserta Komandan Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar melaksanakan pengecekan internal terhadap keberadaan Alutsista dengan seluruh perlengkapannya yang berada dalam kondisi baru tersebut. Dibandingkan dengan kendaraan tempur VAB buatan Perancis yang selama ini dioperasionalkan oleh Indobatt, kendaraan tempur “ANOA” ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain jumlah roda sebanyak 6 buah, adanya kelengkapan GPS dan kamera video di bagian belakang kendaraan, pintu belakang yang dapat dioperasionalkan secara manual maupun hidrolik serta terdapat dua buah pintu darurat di bagian kanan dan kiri kendaraan.  

Dengan hadirnya kendaraan tempur “ANOA” di tengah-tengah Kontingen Garuda UNIFIL, maka turut hadir pula sejumlah 18 orang personel Indobatt baru yang terdiri dari 5 orang teknisi kendaraan tempur berasal dari kesatuan Bengpuspal TNI AD, 2 orang pengemudi kendaraan tempur dari Yonkav 1/1 Kostrad serta 11 orang pengemudi kendaraan tempur dari Yonkav 7 Kodam Jaya. Melalui tambahan personel dan materiil baru tersebut, maka besar harapan bagi Indobatt untuk mengatasi semakin meningkatkan kinerja positif dalam rangka mengharumkan nama Indonesia di tengah-tengah komuniti internasional jajaran UNIFIL di wilayah Lebanon Selatan

Kontingen Garuda XX-G Bangun Hellypad Embankment

PUSPEN TNI (8/4),- Berdasarkan surat perintah yang di tandatangani oleh Chief  Engeneering Ituri Brigade MONUC  Letnan Kolonel Lijian Tau beberapa waktu lalu,  Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-G dalam Misi MONUC (Mission de Organisation des Nations Unies en Republique Demokratique du Congo) melaksanakan pembuatan Hellypad Embankment sepanjang 1500 m.            

Pembangunan tanggul ini bertujuan untuk membatasi FARDC Brigade Camp dan pemukiman masyarakat  setempat dengan area pangkalan udara (Hellypad) pesawat Banglades Air dan India Air Company serta untuk meningkatkasn keamanan dengan melarang masyarakat lokal melewati komplek Hellypad yang sangat berbahaya tersebut.            

Pembangunan tanggul  dengan panjang 1500 m dan tebal 2,5 m  ini dikerjakan oleh 10 orang  anggota dan alat berat yang dipimpin oleh Lettu Dony Irawan, ST.  Adapun peralatan yang di pakai hanya dengan  menggunakan dua Dozer. Selain pembuatan tanggul,  Kontingen Garuda XX-G juga membantu membangun Hellypad Type MI 25 milik  India Air Company dengan menyiapkan lahan yang berdiameter 20 x 20 m2 dan memberikan bahan lemonite dipermukaannya serta dipadatkan dengan menggunakan vibrator roller.  

Pada kesimpulannya Kontingen Garuda XX-G selalu menyiapkan personel dan alat berat serta pendukungnya agar selalu siap dalam menjalankan perintah yang diperintahkan oleh Komando Atas dalam Misi MONUC, sehingga apapun yang diperintahkan dapat dilaksanakan dengan baik

TNI minta Remunerasi tetap dijalankan

TNI meminta agar kebijakan reformasi birokrasi, seperti perbaikan struktur gaji dengan menambahkan remunerasi, dapat terus dijalankan, mengingat tugas pokok yang diemban TNI berbeda dengan aparatur negara lainnya.

"Kami keberatan jika kebijakan remunerasi termasuk di TNI ditinjau ulang, menyusul kasus pajak yang dilakukan Gayus Tambunan. Tolong dibedakan, jangan dikaitkan, disamaratakan," kata juru bicara TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ditemui di sela peringatan HUT ke-64 TNI Angkatan Udara, ia mengatakan, TNI memiliki tugas pokok yang berbeda dengan aparatur negara lain, yakni mempertahankan kedaulatan negara dengan segala tantangan dan resikonya.

"TNI itu berbeda, TNI punya tanggungjawab dan tugas yang jauh lebih besar dan berat untuk menjaga kedaulatan negara. Kalau Polri mau menunda silakan, tapi TNI tidak mau seperti itu. Tugas pokok kita itu berbeda," katanya.

Jika pemerintah memutuskan untuk mengkaji ulang kebijakan remunerasi di instansi lain termasuk TNI, maka tidak ada jalan lain kecuali mematuhinya. "Asalkan keputusan itu bukan diambil karena adanya kasus tersebut," ujar Sagom.

Ia menekankan, reformasi birokrasi terus dijalankan TNI seiring komitmen TNI untuk melakukan reformasi internal yang telah dicanangkan sejak sepuluh tahun silam. "Jadi, kami sudah melakukan reformasi sejak lama, dan itu akan terus kami lakukan. Jadi, kalau kebijakan remunerasi ditinjau ulang hanya gara-gara kasus Gayus, maka itu sama sekali tidak `fair`," tutur Sagom.

Terkait kasus pajak oleh Gayus Tambunan sebesar Rp28 miliar, DPR mengisyaratkan agar pemerintah mengkaji ulang kebijakan remunerasinya karena terbukti tidak efektif menekan berbagai tindakan melanggar hukum seperti korupsi dan lainnya

Konsolidasi Sembilan BPR Garut

Garut, 9/4 (ANTARA) - Bupati Garut Aceng H.M Fikri menyatakan, dilakukannya konsolidasi sembilan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD BPR) menjadi PD BPR Garut, diawali dengan keprihatinan Pemda atas kinerja lembaga perbankan tersebut.
Sehingga konsolidasi dijadikan kebijakan final sekaligus merupakan solusi terbaik, untuk mengembangkan usaha milik daerah, menghadapi tantangan ke depan termasuk menjawab sinisme terhadap permasalahan kesembilan PD BPR itu selama ini, tegasnya seusai melantik dewan pengawas dan direktur utama PD BPR Garut, Jumat.

Diingatkan bupati, Pemda sebagai pemilik tak menghendaki lagi terjadinya kinerja PD BPR yang buruk, apalagi jika terpaksa dilikuidasi Bank Indonesia (BI), melainkan harus mampu berdaya saing dan ikut memberdayakan pelaku ekonomi sektor ril utamanya UMKM, imbuhnya.

Karena sehatnya pertumbuhan UMKM, bisa meningkatkan perluasan lapangan kerja maka PD BPR harus membatasi kredit konsumtif, dan melancarkan kredit produktif bagi UMKM yang menghasilkan produk unggulan daerah, katanya.

Namun tetap bisa unggul berkompetisi menghadapi persaingan dengan lembaga perbankan lainnya, yang lebih profesional, tegas bupati.

Dewan pengawas yang dilantik diketuai Ir Sutarman beranggotakan Jumya Rimaja, sedangkan Dirut PD BPR Garut H. Saeful Holik, SE, MM, Direktur Umum Dra Netti Susanti serta Direktur operasional H. Tommy Indra Gunawan.

Pada bagian lain, bupati mengemukakan seluruh direksi PD BPR Garut hasil konsolidasi tersebut, merupakan produk penilaian seleksi dari pihak BI, meski jajaran direksi itu sebelumnya sebagai dewan pengawas dari PD BPR yang bermasalah dan bertumbangan.

Tetapi bukan berarti seluruh unsur dari lembaga perbankan yang ambruk itu bermasalah, meski kualitas kinerjanya masih memerlukan pembuktian, katanya.

Salah Satu Ibadah Yang Paling Mantap..!!

Kaum muslimin dan muslimat, Tidaklah mungkin manusia itu akan sadar dan tidaklah mungkin seseorang akan bertaubat kecuali dengan ayat-ayat Allah, dan dengan petunjuk daripada Alqur’an. Dan maka seseorang yang tidak mempercayai Al-qur’an, maka dia bukanlah orang islam dan bukanlah orang yang dikatakan beriman kepada Allah dan beriman kepada Rasul Shalallahu Alaihi Wassalam Wa Barak Alaih.

Mudah-mudahan Allah SWT menjadikan kita semua sebagai orang-orang yang selalu membaca Alqur’an Allah SWT Amiin Ya Robbal ‘alamiin.

Alqur’an adalah kitab yang diturunkan oleh Allah, yang dibawakan oleh Rasulullah SAW, yang mana isi dari kitab tersebut adalah sebagai Burhan, sebagai Dalil, sebagai Hujjah, sebagai imam. Maka Seseorang yang membaca Alqur’an, setelah mereka mendapatkan dalil didalam Alqur’an maka merekapun mendapatkan fadhilah dan keutamaan daripada Alqur’an dan agama Islam.Banyak sekali diantara kita semua yang telah menghabiskan waktu kita untuk membaca buku-buku yang tidak dapat membuat kita menjadi semakin dekat kepada Allah SWT. Bahkan banyak pula diantara kita rela menghabiskan puluhan bahkan ratusan ribu hanya untuk mendapatkan buku-buku seperti Komik, cerpen, atau yang lainnya yang kesemuanya itu tidak menjadikan kita semakin dekat dan semakin takut kepada Allah SWT.

Anna tilawatal qur’anil Adzhim min afdholil ‘ibadat wa a’dzhomil qurbat, waajalla tho’at, wa fiiha ajrun ‘ajimun wattawaabun kariimun.”

Bahwasannya beliau ( Alhabib Abdullah bib Alawi Alhaddad ) berharap dan berdoa mudah-mudahan kita selalu termasuk sebagai orang yang selalu membaca Alqurannya Allah SWT, yang benar-benar membacanya dengan tadabbur dan khusyu’.

Selain mencintai Allah, melakukan fardhu-fardhunya Allah, mencintai Rasulullah, maka Beliau juga mengatakan “Sesungguhnya orang yang membaca Al-qur’an itu adalah salah satu ibadah yang paling afdhol,” Dan ketaatan yang paling kuat adalah ketika kita membaca Alqur’anNya Allah SWT.

Pada sebuah kisah dikatakan bahwasannya Al-Imam Syafi’i setiap malam selalu melakukan sholat dua rakaat, yang pada rakaat pertama Beliau membaca alqur’an sebanyak lima belas juz, dan selanjutnya lima belas juz pada rakaat yang berikutnya. Demikianlah ungkapan cintanya beliau kepada Allah SWT, dan sedemikian besar rasa cinta beliau kepada Al’qur’an (ayat-ayat Allah SWT).

Firman Allah : Innalladzina yatluuna kitaballah, wa aqomusholata wa anfaku mimma rozaknaahum sirran wa ‘ala niah. yarjuna tijarotalantabur. Liwakfiyahum hujurohum wayuzidahum minfadhlihi innahu ghofuurun syakuur

“Sesungguhnya mereka yang selalu membaca / mencintai kitab Allah, dan mendirikan sholat, orang yang menafkahkan / menginfaqkan hartanya dengan apa-apa (rizki-rizki) yang Aku (Allah) berikan dan merekahanya mengharapkan keridho’an dan kasih sayang Allah, maka niscaya Allah akan melipatgandakan pahala bagi mereka, Allah akan tambahkan rizki mereka, itulah kehebatan, kemuliaan Allah SWT, karena Allah Maha Kasih dan Maha Sayang.”

Sabda Nabi Muhammad SAW : Afdholu ‘ibadati ‘umati tilawatal qur’an

“Ibadah yang paling Afdhol yang dilakukan oleh umatku adalah membaca Alqur’an”

Sabda Nabi Muhammad SAW : Man qarra’ah harfan min kitabillah, Kutibat lahu hasanah wal hasanatu biajwi amtsalliha La aquulu alif harfun wahid, bal alifun harfun, wa lamun harfun, wa mimmun harfun.

“Siapa-siapa yang membaca Al-qur’an, maka satu huruf daripada yang dibaca, maka Allah akan memberikan satu kebaikan, dan dalam satu kebaikan, Allah memberikannya sepuluh kali lipat.”

“Tidaklah aku maksudkan ketika seseorang membaca “Alif Lam Mim” itu satu huruf, akan tetapi Alif itu satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf.”

Dan didalam salah satu Hadits Qudsi : Man tsaqalahu dzikri Wa tilawata kitabi an mats’alati a’thoituhu afdholu maa u’tiyatsailiin

“Siapa-siapa orang yang selalu menyibukkan dirinya untuk mengingat Allah, dan membaca Al-qur’an , maka Allah akan mengabulkan sebaik-baiknya hajat –hajat yang akan mereka minta.”

Maka kaum Muslim dan Muslimat, mari kita semua bersama-sama selalu berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan selalu membiasakan diri kita untuk berdzikir kepada Allah SWT, dan juga selalu menyempatkan waktu kita untuk membaca Al-qur’an. Karena sangatlah besar sekali fadhilah yang akan kita dapatkan dari membaca Al-qur’an. Dan semoga Allah SWT selalu menanamkan didalam hati kita semua sebagai orang yang selalu membiasakan untuk membaca Alqur’annya Allah, menjadikan kita sebagai orang yang selalu cinta kepada Ayat-ayat Allah, mudah-mudahan kita selalu tergolong sebagai orang yang selalu dalam ibadah, dan Insya Allah Alquran akan menjadi syafaat untuk kita, untuk menyelamatkan kita dari Api Nerakanya Allah SWT, Ya Arhamarrahimiin…..Amin

Sumber : Majelis Al Anwar

Sunnah Memulai aktifitas di pagi hari

Aktifitas kehidupan yang sesungguhnya di dunia ini memang dimulai di pagi hari, baik itu manusia ataupun binatang. Lihatlah burung-burung yang terbang bergerombol di angkasa biru di pagi hari dengan perut kosong, kemudian di sore hari mereka pulang dengan perut penuh makanan. Lihat juga para petani, mereka berangkat ke sawah di pagi hari dan pulang ketika sore menjelang. Demikianlah kehidupan, Allah telah menjadikan siang sebagai saat-saat mencari ladang penghidupan dan Dia jadikan malam untuk waktu istirahat. Tentu saja, aktifitas yang dimulai di pagi hari akan menuai hasil yang lebih baik dibanding aktifitas yang dimulai kala sinar mentari telah menyengat kulit. Karena semakin pagi suatu aktifitas diawali, maka semakin luaslah waktu untuk berbuat, bekerja, berkarya, dan berkreasi. Itulah makanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا .
“Ya Allah, berkahilah umatku dalam kepergiannya di pagi hari.”[1]
Karena memang, kepergian seseorang di pagi hari untuk bekerja atau mulai melakukan suatu aktifitas, merupakan tanda kesungguhan dan kegigihan usahanya dalam rangka mencapai hasil yang maksimal. Dan, Allah tentu tidak akan menyia-nyiakan usaha seseorang, Dia akan membalas amal seseorang sesuai dengan usahanya dan apa yang dia lakukan.Demikian ajaran Islam. Demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mempraktikkan. Dalam bepergiannya, beliau senang berangkat pada pagi hari. Hal ini tercermin dalam kebiasaan beliau yang jika mengirim suatu pasukan, beliau selalu memberangkatkannya di pagi hari. Disebutkan dalam hadits shahih dari Shakhr Al-Ghamidi Radhiyallahu '‘Anhu, ia berkata, “Bahwasanya apabila Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengutus suatu kelompok atau pasukan, beliau memberangkatkannya pada permulaan siang.”[2] “Permulaan siang,” sebagaimana yang kita ketahui, adalah pagi hari. Sebagaimana kita mengartikan permulaan malam sebagai sore hari, dan tentu saja jika dikatakan permulaan pagi, maka artinya adalah waktu subuh. Dan hadits ini menjelaskan, bahwa beliau memberangkatkan pasukannya di pagi hari. Selain karena diharapkan dapat mencapai target maksimal, pagi hari adalah waktu turunnya barakah dari Allah, sebagaimana disebutkan dalam doa Nabi pada hadits sebelumnya. Dan perawi hadits ini, yakni Shakhr bin Wada’ah, adalah seorang pedagang. Dia selalu berangkat membawa barang dagangannya di pagi hari. Kemudian di waktu sore, dia pulang dengan keuntungan yang melimpah. Di kemudian hari, dia menjadi salah seorang sahabat yang banyak hartanya.[3] < Dalam banyak hadits dan berbagai kitab Sirah Nabawiyah disebutkan, bahwa setiap kali Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bepergian atau mengadakan perjalanan jauh, beliau biasa berhenti ketika malam hari tiba, di saat bayangan matahari telah menghilang dan bulan atau bintang gemintang memamerkan gemerlap cahayanya. Kemudian, beliau bersama para sahabat Radhiyallahu ‘Anhum membuat tenda sebagai tempat untuk tidur dan beristirahat. Selanjutnya, manakala waktu fajar datang menyapa dan beliau telah menunaikan shalat subuh berjamaah bersama para sahabat, maka acara berikutnya adalah bersiap-siap dan bergegas untuk melanjutkan perjalanan kembali. Dan, perjalanan pun dimulai lagi. Mereka berangkat pada pagi hari dengan keimanan yang tegar, jiwa yang segar, badan yang bugar, semangat yang berkobar, di bawah mentari yang mulai bersinar, dengan membawa asa yang anyar (baru), siap untuk merengkuh tujuan mulia demi kejayaan agama yang paling benar (Islam), dan –tentu saja– dengan diiringi rasa penuh tawakal kepada Allah Yang Mahabesar.
[1]  HR. Abu Dawud (2239), At-Tirmidzi (1133), Ibnu Majah (2227), dan Ahmad (14896); dari Shakhr bin Wada’ah Al-Ghamidi Radhiyallahu '‘Anhu.Imam At-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan.” Dalam Shahih Sunan Abi Dawud (2606) dan Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir (2180), Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini.
[2] Hadits ini adalah lanjutan dari hadits sebelumnya.
[3] Nuzhatu Al-Muttaqin 1/632.

Senyummu Adalah Sedekah

Oleh : Abduh Zulfidar Akaha

“Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu.” (HR. At-Tirmidzi)

Kita semua pernah tersenyum. Saat kita melemparkan senyum kepada saudara kita, dia pun membalas dengan senyuman. Dan ketika saudara kita tersenyum kepada kita, kita juga membalas senyumnya. Terasa damai hidup ini jika hari-hari terlalui dengan senyuman.
Tersenyum bukan hanya mudah dilakukan, namun ia juga mempunyai banyak manfaat. Dengan senyum, keakraban antarsesama bisa terjalin, beban yang berat terasa lebih ringan, dan kemarahan serta permusuhan pun bisa mencair. Seseorang juga lebih menarik dengan senyumannya. Bahkan, seseorang tampak lebih muda dengan senyum yang tersungging di bibirnya.
Seseorang yang murah senyum lagi berwajah ceria biasanya mudah bergaul dan mempunyai banyak kawan. Sebaliknya, orang yang selalu bermuka cemberut dan pasang tampang masam, cenderung sulit bergaul dan sedikit temannya. Senyum adalah sinyal persaudaraan dan keramahan.
Dari segi kesehatan, terbukti secara ilmiah bahwa senyum bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan imunitas tubuh, dan dapat menghilangkan stres. Tidak heran, jika Nabi SAW adalah orang yang sangat sehat, karena beliau adalah sosok yang murah senyum dalam interaksinya bersama keluarga dan para sahabat.
Jarir bin Abdillah RA berkata, “Sejak aku masuk Islam, Nabi SAW tidak pernah menghalangiku untuk menemuinya. Dan setiap kali berjumpa denganku, beliau selalu tersenyum padaku.” (HR. Al-Bukhari)
          Meskipun ringan, senyum merupakan amal kebaikan yang tidak boleh diremehkan. Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun, sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu.” (HR. Muslim)
          Jadi, tersenyum dan bermuka manis adalah Sunnah. Ia bukan sekadar suatu formalitas atau aktivitas kemanusiaan semata. Tersenyum adalah ibadah. Siapa yang melakukannya akan memperoleh pahala.
Sungguh ironis, jika ada orang yang tidak mau tersenyum kepada saudaranya karena menganggap dirinya berada di atas Sunnah, sementara saudaranya dianggap sebagai ahlu bid’ah yang tidak pantas mendapatkan senyumannya. Padahal di saat yang sama, dialah sesungguhnya yang telah meninggalkan Sunnah. Wallahu a’lam bish-shawab.

Sejarah Singkat Imam Bukhari

Kelahiran dan Masa Kecil Imam Bukhari


Imam Bukhari (semoga Allah merahmatinya) lahir di Bukhara, Uzbekistan, Asia Tengah. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Badrdizbah Al-Ju'fiy Al Bukhari, namun beliau lebih dikenal dengan nama Bukhari. Beliau lahir pada hari Jumat, tepatnya pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M). Kakeknya bernama Bardizbeh, turunan Persi yang masih beragama Zoroaster. Tapi orangtuanya, Mughoerah, telah memeluk Islam di bawah asuhan Al-Yaman el-Ja’fiy. Sebenarnya masa kecil Imam Bukhari penuh dengan keprihatinan. Di samping menjadi anak yatim, juga tidak dapat melihat karena buta (tidak lama setelah lahir, beliau kehilangan penglihatannya tersebut). Ibunya senantiasa berusaha dan berdo'a untuk kesembuhan beliau. Alhamdulillah, dengan izin dan karunia Allah, menjelang usia 10 tahun matanya sembuh secara total.
Imam Bukhari adalah ahli hadits yang termasyhur diantara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Ahmad, Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah. Bahkan dalam kitab-kitab fiqih dan hadits, hadits-hadits beliau memiliki derajat yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.

Tempat beliau lahir kini termasuk wilayah Rusia, yang waktu itu memang menjadi pusat kebudayaan ilmu pengetahuan Islam sesudah Madinah, Damaskus dan Bagdad. Daerah itu pula yang telah melahirkan filosof-filosof besar seperti al-Farabi dan Ibnu Sina. Bahkan ulama-ulama besar seperti Zamachsari, al-Durdjani, al-Bairuni dan lain-lain, juga dilahirkan di Asia Tengah. Sekalipun daerah tersebut telah jatuh di bawah kekuasaan Uni Sovyet (Rusia), namun menurut Alexandre Benningsen dan Chantal Lemercier Quelquejay dalam bukunya "Islam in the Sivyet Union" (New York, 1967), pemeluk Islamnya masih berjumlah 30 milliun. Jadi merupakan daerah yang pemeluk Islam-nya nomor lima besarnya di dunia setelah Indonesia, Pakistan, India dan Cina.


Keluarga dan Guru Imam Bukhari


Bukhari dididik dalam keluarga ulama yang taat beragama. Dalam kitab As-Siqat, Ibnu Hibban menulis bahwa ayahnya dikenal sebagai orang yang wara' dalam arti berhati-hati terhadap hal-hal yang hukumnya bersifat syubhat (ragu-ragu), terlebih lebih terhadap hal-hal yang sifatnya haram. Ayahnya adalah seorang ulama bermadzhab Maliki dan merupakan mudir dari Imam Malik, seorang ulama besar dan ahli fikih. Ayahnya wafat ketika Bukhari masih kecil.

Perhatiannya kepada ilmu hadits yang sulit dan rumit itu sudah tumbuh sejak usia 10 tahun, hingga dalam usia 16 tahun beliau sudah hafal dan menguasai buku-buku seperti "al-Mubarak" dan "al-Waki". Bukhari berguru kepada Syekh Ad-Dakhili, ulama ahli hadits yang masyhur di Bukhara. Pada usia 16 tahun bersama keluarganya, ia mengunjungi kota suci Mekkah dan Madinah, dimana di kedua kota suci itu beliau mengikuti kuliah para guru-guru besar ahli hadits. Pada usia 18 tahun beliau menerbitkan kitab pertamanya "Qudhaya as Shahabah wat Tabi’ien" (Peristiwa-peristiwa Hukum di zaman Sahabat dan Tabi’ien).

Bersama gurunya Syekh Ishaq, beliau menghimpun hadits-hadits shahih dalam satu kitab, dimana dari satu juta hadits yang diriwayatkan oleh 80.000 perawi disaring lagi menjadi 7275 hadits. Diantara guru-guru beliau dalam memperoleh hadits dan ilmu hadits antara lain adalah Ali bin Al Madini, Ahmad bin Hanbali, Yahya bin Ma'in, Muhammad bin Yusuf Al Faryabi, Maki bin Ibrahim Al Bakhi, Muhammad bin Yusuf al Baykandi dan Ibnu Rahwahih. Selain itu ada 289 ahli hadits yang haditsnya dikutip dalam kitab Shahih-nya.

Kejeniusan Imam Bukhari


Bukhari diakui memiliki daya hapal tinggi, yang diakui oleh kakaknya Rasyid bin Ismail. Kakak sang Imam ini menuturkan, pernah Bukhari muda dan beberapa murid lainnya mengikuti kuliah dan ceramah cendekiawan Balkh. Tidak seperti murid lainnya, Bukhari tidak pernah membuat catatan kuliah. Ia sering dicela membuang waktu karena tidak mencatat, namun Bukhari diam tak menjawab. Suatu hari, karena merasa kesal terhadap celaan itu, Bukhari meminta kawan-kawannya membawa catatan mereka, kemudian beliau membacakan secara tepat apa yang pernah disampaikan selama dalam kuliah dan ceramah tersebut. Tercenganglah mereka semua, lantaran Bukhari ternyata hafal di luar kepala 15.000 hadits, lengkap dengan keterangan yang tidak sempat mereka catat.

Ketika sedang berada di Bagdad, Imam Bukhari pernah didatangi oleh 10 orang ahli hadits yang ingin menguji ketinggian ilmu beliau. Dalam pertemuan itu, 10 ulama tersebut mengajukan 100 buah hadits yang sengaja "diputar-balikkan" untuk menguji hafalan Imam Bukhari. Ternyata hasilnya mengagumkan. Imam Bukhari mengulang kembali secara tepat masing-masing hadits yang salah tersebut, lalu mengoreksi kesalahannya, kemudian membacakan hadits yang benarnya. Ia menyebutkan seluruh hadits yang salah tersebut di luar kepala, secara urut, sesuai dengan urutan penanya dan urutan hadits yang ditanyakan, kemudian membetulkannya. Inilah yang sangat luar biasa dari sang Imam, karena beliau mampu menghafal hanya dalam waktu satu kali dengar.

Selain terkenal sebagai seorang ahli hadits, Imam Bukhari ternyata tidak melupakan kegiatan lain, yakni olahraga. Ia misalnya sering belajar memanah sampai mahir, sehingga dikatakan sepanjang hidupnya, sang Imam tidak pernah luput dalam memanah kecuali hanya dua kali. Keadaan itu timbul sebagai pengamalan sunnah Rasul yang mendorong dan menganjurkan kaum Muslimin belajar menggunakan anak panah dan alat-alat perang lainnya.


Karya-karya Imam Bukhari


Karyanya yang pertama berjudul "Qudhaya as Shahabah wat Tabi’ien" (Peristiwa-peristiwa Hukum di zaman Sahabat dan Tabi’ien). Kitab ini ditulisnya ketika masih berusia 18 tahun. Ketika menginjak usia 22 tahun, Imam Bukhari menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci bersama-sama dengan ibu dan kakaknya yang bernama Ahmad. Di sanalah beliau menulis kitab "At-Tarikh" (sejarah) yang terkenal itu. Beliau pernah berkata, "Saya menulis buku "At-Tarikh" di atas makam Nabi Muhammad SAW di waktu malam bulan purnama".

Karya Imam Bukhari lainnya antara lain adalah kitab Al-Jami' ash Shahih, Al-Adab al Mufrad, At Tharikh as Shaghir, At Tarikh Al Awsat, At Tarikh al Kabir, At Tafsir Al Kabir, Al Musnad al Kabir, Kitab al 'Ilal, Raf'ul Yadain fis Salah, Birrul Walidain, Kitab Ad Du'afa, Asami As Sahabah dan Al Hibah. Diantara semua karyanya tersebut, yang paling monumental adalah kitab Al-Jami' as-Shahih yang lebih dikenal dengan nama Shahih Bukhari.

Dalam sebuah riwayat diceritakan, Imam Bukhari berkata: "Aku bermimpi melihat Rasulullah saw., seolah-olah aku berdiri di hadapannya, sambil memegang kipas yang kupergunakan untuk menjaganya. Kemudian aku tanyakan mimpi itu kepada sebagian ahli ta'bir, ia menjelaskan bahwa aku akan menghancurkan dan mengikis habis kebohongan dari hadits-hadits Rasulullah saw. Mimpi inilah, antara lain, yang mendorongku untuk melahirkan kitab Al-Jami' As-Sahih."

Dalam menghimpun hadits-hadits shahih dalam kitabnya tersebut, Imam Bukhari menggunakan kaidah-kaidah penelitian secara ilmiah dan sah yang menyebabkan keshahihan hadits-haditsnya dapat dipertanggungjawabkan. Ia berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meneliti dan menyelidiki keadaan para perawi, serta memperoleh secara pasti kesahihan hadits-hadits yang diriwayatkannya.

Imam Bukhari senantiasa membandingkan hadits-hadits yang diriwayatkan, satu dengan lainnya, menyaringnya dan memilih mana yang menurutnya paling shahih. Sehingga kitabnya merupakan batu uji dan penyaring bagi hadits-hadits tersebut. Hal ini tercermin dari perkataannya: "Aku susun kitab Al Jami' ini yang dipilih dari 600.000 hadits selama 16 tahun."

Banyak para ahli hadits yang berguru kepadanya, diantaranya adalah Syekh Abu Zahrah, Abu Hatim Tirmidzi, Muhammad Ibn Nasr dan Imam Muslim bin Al Hajjaj (pengarang kitab Shahih Muslim). Imam Muslim  menceritakan : "Ketika Muhammad bin Ismail (Imam Bukhari) datang ke Naisabur, aku tidak pernah melihat seorang kepala daerah, para ulama dan penduduk Naisabur yang memberikan sambutan seperti apa yang mereka berikan kepadanya." Mereka menyambut kedatangannya dari luar kota sejauh dua atau tiga marhalah (100 km), sampai-sampai Muhammad bin Yahya Az Zihli (guru Imam Bukhari) berkata : "Barang siapa hendak menyambut kedatangan Muhammad bin Ismail besok pagi, lakukanlah, sebab aku sendiri akan ikut menyambutnya."


Penelitian Hadits


Untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadits shahih, Bukhari menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk mengunjungi berbagai kota guna menemui para perawi hadits, mengumpulkan dan menyeleksi haditsnya. Diantara kota-kota yang disinggahinya antara lain Bashrah, Mesir, Hijaz (Mekkah, Madinah), Kufah, Baghdad sampai ke Asia Barat. Di Baghdad, Bukhari sering bertemu dan berdiskusi dengan ulama besar Imam Ahmad bin Hanbali. Dari sejumlah kota-kota itu, ia bertemu dengan 80.000 perawi. Dari merekalah beliau mengumpulkan dan menghafal satu juta hadits.

Namun tidak semua hadits yang ia hapal kemudian diriwayatkan, melainkan terlebih dahulu diseleksi dengan seleksi yang sangat ketat, diantaranya apakah sanad (riwayat) dari hadits tersebut bersambung dan apakah perawi (periwayat / pembawa) hadits itu terpercaya dan tsiqqah (kuat). Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, akhirnya Bukhari menuliskan sebanyak 9082 hadis dalam karya monumentalnya Al Jami' as-Shahih yang dikenal sebagai Shahih Bukhari.

Dalam meneliti dan menyeleksi hadits dan diskusi dengan para perawi tersebut, Imam Bukhari sangat sopan. Kritik-kritik yang ia lontarkan kepada para perawi juga cukup halus namun tajam. Kepada para perawi yang sudah jelas kebohongannya ia berkata, "perlu dipertimbangkan, para ulama meninggalkannya atau para ulama berdiam dari hal itu" sementara kepada para perawi yang haditsnya tidak jelas ia menyatakan "Haditsnya diingkari". Bahkan banyak meninggalkan perawi yang diragukan kejujurannya. Beliau berkata "Saya meninggalkan 10.000 hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang perlu dipertimbangkan dan meninggalkan hadits-hadits dengan jumlah yang sama atau lebih, yang diriwayatan oleh perawi yang dalam pandanganku perlu dipertimbangkan".

Banyak para ulama atau perawi yang ditemui sehingga Bukhari banyak mencatat jati diri dan sikap mereka secara teliti dan akurat. Untuk mendapatkan keterangan yang lengkap mengenai sebuah hadits, mencek keakuratan sebuah hadits ia berkali-kali mendatangi ulama atau perawi meskipun berada di kota-kota atau negeri yang jauh seperti Baghdad, Kufah, Mesir, Syam, Hijaz seperti yang dikatakan beliau "Saya telah mengunjungi Syam, Mesir dan Jazirah masing-masing dua kali, ke Basrah empat kali menetap di Hijaz selama enam tahun dan tidak dapat dihitung berapa kali saya mengunjungi Kufah dan Baghdad untuk menemui ulama-ulama ahli hadits."

Disela-sela kesibukannya sebagai sebagai ulama, pakar hadits, ia juga dikenal sebagai ulama dan ahli fiqih, bahkan tidak lupa dengan kegiatan kegiatan olahraga dan rekreatif seperti belajar memanah sampai mahir, bahkan menurut suatu riwayat, Imam Bukhari tidak pernah luput memanah kecuali dua kali.


Metode Imam Bukhari dalam Menulis Kitab Hadits


Sebagai intelektual muslim yang berdisiplin tinggi, Imam Bukhari dikenal sebagai pengarang kitab yang produktif. Karya-karyanya tidak hanya dalam disiplin ilmu hadits, tapi juga ilmu-ilmu lain, seperti tafsir, fikih, dan tarikh. Fatwa-fatwanya selalu menjadi pegangan umat sehingga ia menduduki derajat sebagai mujtahid mustaqil (ulama yang ijtihadnya independen), tidak terikat pada mazhab tertentu, sehingga mempunyai otoritas tersendiri dalam berpendapat dalam hal hukum.

Pendapat-pendapatnya terkadang sejalan dengan Imam Abu Hanifah (Imam Hanafi, pendiri mazhab Hanafi), tetapi terkadang bisa berbeda dengan beliau. Sebagai pemikir bebas yang menguasai ribuan hadits shahih, suatu saat beliau bisa sejalan dengan Ibnu Abbas, Atha ataupun Mujahid dan bisa juga berbeda pendapat dengan mereka.

Diantara puluhan kitabnya, yang paling masyhur ialah kumpulan hadits shahih yang berjudul Al-Jami' as-Shahih, yang belakangan lebih populer dengan sebutan Shahih Bukhari. Ada kisah unik tentang penyusunan kitab ini. Suatu malam Imam Bukhari bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad saw., seolah-olah Nabi Muhammad saw. berdiri dihadapannya. Imam Bukhari lalu menanyakan makna mimpi itu kepada ahli mimpi. Jawabannya adalah beliau (Imam Bukhari) akan menghancurkan dan mengikis habis kebohongan yang disertakan orang dalam sejumlah hadits Rasulullah saw. Mimpi inilah, antara lain yang mendorong beliau untuk menulis kitab "Al-Jami 'as-Shahih".

Dalam menyusun kitab tersebut, Imam Bukhari sangat berhati-hati. Menurut Al-Firbari, salah seorang muridnya, ia mendengar Imam Bukhari berkata. "Saya susun kitab Al-Jami' as-Shahih ini di Masjidil Haram, Mekkah dan saya tidak mencantumkan sebuah hadits pun kecuali sesudah shalat istikharah dua rakaat memohon pertolongan kepada Allah, dan sesudah meyakini betul bahwa hadits itu benar-benar shahih". Di Masjidil Haram-lah ia menyusun dasar pemikiran dan bab-babnya secara sistematis.

Setelah itu ia menulis mukaddimah dan pokok pokok bahasannya di Rawdah Al-Jannah, sebuah tempat antara makam Rasulullah dan mimbar di Masjid Nabawi di Madinah. Barulah setelah itu ia mengumpulkan sejumlah hadits dan menempatkannya dalam bab-bab yang sesuai. Proses penyusunan kitab ini dilakukan di dua kota suci tersebut dengan cermat dan tekun selama 16 tahun. Ia menggunakan kaidah penelitian secara ilmiah dan cukup modern sehingga hadits haditsnya dapat dipertanggung-jawabkan.

Dengan bersungguh-sungguh ia meneliti dan menyelidiki kredibilitas para perawi sehingga benar-benar memperoleh kepastian akan keshahihan hadits yang diriwayatkan. Ia juga selalu membandingkan hadits satu dengan yang lainnya, memilih dan menyaring, mana yang menurut pertimbangannya secara nalar paling shahih. Dengan demikian, kitab hadits susunan Imam Bukhari benar-benar menjadi batu uji dan penyaring bagi sejumlah hadits lainnya. "Saya tidak memuat sebuah hadits pun dalam kitab ini kecuali hadits-hadits shahih", katanya suatu saat.

Di belakang hari, para ulama hadits menyatakan, dalam menyusun kitab Al-Jami' as-Shahih, Imam Bukhari selalu berpegang teguh pada tingkat keshahihan paling tinggi dan tidak akan turun dari tingkat tersebut, kecuali terhadap beberapa hadits yang bukan merupakan materi pokok dari sebuah bab.

Menurut Ibnu Shalah, dalam kitab Muqaddimah, kitab Shahih Bukhari itu memuat 7275 hadits. Selain itu ada hadits-hadits yang dimuat secara berulang, dan ada 4000 hadits yang dimuat secara utuh tanpa pengulangan. Penghitungan itu juga dilakukan oleh Syekh Muhyiddin An Nawawi dalam kitab At-Taqrib. Dalam hal itu, Ibnu Hajar Al-Atsqalani dalam kata pendahuluannya untuk kitab Fathul Bari (yakni syarah atau penjelasan atas kitab Shahih Bukhari) menulis, semua hadits shahih yang dimuat dalam Shahih Bukhari (setelah dikurangi dengan hadits yang dimuat secara berulang) sebanyak 2.602 buah. Sedangkan hadits yang mu'allaq (ada kaitan satu dengan yang lain, bersambung) namun marfu (diragukan) ada 159 buah. Adapun jumlah semua hadits shahih termasuk yang dimuat berulang sebanyak 7397 buah. Perhitungan berbeda diantara para ahli hadits tersebut dalam mengomentari kitab Shahih Bukhari semata-mata karena perbedaan pandangan mereka dalam ilmu hadits.

Terjadinya Fitnah


Muhammad bin Yahya Az-Zihli berpesan kepada para penduduk agar menghadiri dan mengikuti pengajian yang diberikannya. Ia berkata: "Pergilah kalian kepada orang alim dan saleh itu, ikuti dan dengarkan pengajiannya." Namun tak lama kemudian ia mendapat fitnah dari orang-orang yang dengki. Mereka menuduh sang Imam sebagai orang yang berpendapat bahwa "Al-Qur'an adalah makhluk".

Hal inilah yang menimbulkan kebencian dan kemarahan gurunya, Az-Zihli kepadanya. Kata Az-Zihli : "Barang siapa berpendapat bahwa lafadz-lafadz Al-Qur'an adalah makhluk, maka ia adalah ahli bid'ah. Ia tidak boleh diajak bicara dan majelisnya tidak boleh didatangi. Dan barang siapa masih mengunjungi majelisnya, curigailah dia." Setelah adanya ultimatum tersebut, orang-orang mulai menjauhinya.

Sebenarnya, Imam Bukhari terlepas dari fitnah yang dituduhkan kepadanya itu. Diceritakan, seseorang berdiri dan mengajukan pertanyaan kepadanya: "Bagaimana pendapat Anda tentang lafadz-lafadz Al-Qur'an, makhluk ataukah bukan?" Bukhari berpaling dari orang itu dan tidak mau menjawab kendati pertanyaan itu diajukan sampai tiga kali.

Tetapi orang itu terus mendesak. Ia pun menjawab: "Al-Qur'an adalah kalam Allah, bukan makhluk, sedangkan perbuatan manusia adalah makhluk dan fitnah merupakan bid'ah." Pendapat yang dikemukakan Imam Bukhari ini, yakni dengan membedakan antara yang dibaca dengan bacaan, adalah pendapat yang menjadi pegangan para ulama ahli tahqiq (pengambil kebijakan) dan ulama salaf. Tetapi dengki dan iri adalah buta dan tuli. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Bukhari pernah berkata : "Iman adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang. Al-Quran adalah kalam Allah, bukan makhluk. Sahabat Rasulullah SAW, yang paling utama adalah Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali. Dengan berpegang pada keimanan inilah aku hidup, aku mati dan dibangkitkan di akhirat kelak, insya Allah." Di lain kesempatan, ia berkata: "Barang siapa menuduhku berpendapat bahwa lafadz-lafadz Al-Qur'an adalah makhluk, ia adalah pendusta."


Wafatnya Imam Bukhari


Suatu ketika penduduk Samarkand mengirim surat kepada Imam Bukhari. Isinya, meminta dirinya agar menetap di negeri itu (Samarkand). Ia pun pergi memenuhi permohonan mereka. Ketika perjalanannya sampai di Khartand, sebuah desa kecil terletak dua farsakh (sekitar 10 Km) sebelum Samarkand, ia singgah terlebih dahulu untuk mengunjungi beberapa familinya. Namun disana beliau jatuh sakit selama beberapa hari. Dan Akhirnya meninggal pada tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Beliau dimakamkan selepas Shalat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri. Sebelum meninggal dunia, ia berpesan bahwa jika meninggal nanti jenazahnya agar dikafani tiga helai kain, tanpa baju dalam dan tidak memakai sorban. Pesan itu dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat setempat. Beliau meninggal tanpa meninggalkan seorang anakpun.

Sejarah Singkat Imam Hanbali

"Ia murid paling cendekia yang pernah saya jumpai selama di Baghdad. Sikapnya menghadapi sidang pengadilan dan menanggung petaka akibat tekanan khalifah Abbasiyyah selama 15 tahun karena menolak doktrin resmi Mu'tazilah merupakan saksi hidup watak agung dan kegigihan yang mengabdikannya sebagai tokoh besar sepanjang masa." Penilaian ini diungkapkan oleh Imam Syafi'i, yang tak lain adalah guru Imam Hanbali. Menurut Syafi'i, perjuangan mempertahankan keyakinan yang tak sesuai dengan pemikiran seseorang, selalu menghadapi risiko antara hidup dan mati. Dan Imam Hanbali membuktikan hal itu.

Imam Hanbali yang dikenal ahli dan pakar hadits ini memang sangat memberikan perhatian besar pada ilmu yang satu ini. Kegigihan dan kesungguhannya telah melahirkan banyak ulama dan perawi hadits terkenal semisal Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Abu Daud yang tak lain buah didikannya. Karya-karya mereka seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim atau Sunan Abu Daud menjadi kitab hadits standar yang menjadi rujukan umat Islam di seluruh dunia dalam memahami ajaran Islam yang disampaikan Rasulullah SAW lewat hadits-haditsnya.

Kepakaran Imam Hanbali dalam ilmu hadits memang tak diragukan lagi sehingga mengundang banyak tokoh ulama berguru kepadanya. Menurut putra sulungnya, Abdullah bin Ahmad, Imam Hanbali hafal hingga 700.000 hadits di luar kepala.

Hadits sejumlah itu, diseleksi secara ketat dan ditulisnya kembali dalam kitab karyanya Al Musnad. Dalam kitab tersebut, hanya 40.000 hadits yang dituliskan kembali dengan susunan berdasarkan tertib nama sahabat yang meriwayatkan. Umumnya hadits dalam kitab ini berderajat sahih dan hanya sedikit yang berderajat dhaif. Berdasar penelitian Abdul Aziz al Khuli, seorang ulama bahasa yang banyak menulis biografi tokoh sahabat, sebenarnya hadits yang termuat dalam Al Musnad berjumlah 30 ribu karena ada sekitar 10 ribu hadits yang berulang.

Kepandaian Imam Hanbali dalam ilmu hadits, bukan datang begitu saja. Tokoh kelahiran Baghdad, 780 M (wafat 855 M) ini, dikenal sebagai ulama yang gigih mendalami ilmu. Lahir dengan nama Ahmad bin Muhammad bin Hanbal, Imam Hanbali dibesarkan oleh ibunya, karena sang ayah meninggal dalam usia muda. Hingga usia 16 tahun, Hanbali belajar Al-Qur'an dan ilmu-ilmu agama lain kepada ulama-ulama Baghdad.

Setelah itu, ia mengunjungi para ulama terkenal di berbagai tempat seperti Kufah, Basrah, Syam, Yaman, Mekkah dan Madinah. Beberapa gurunya antara lain Hammad bin Khalid, Ismail bil Aliyyah, Muzaffar bin Mudrik, Walin bin Muslim, dan Musa bin Tariq. Dari merekalah Hanbali muda mendalami fikih, hadits, tafsir, kalam, dan bahasa. Karena kecerdasan dan ketekunannya, Hanbali dapat menyerap semua pelajaran dengan baik.

Kecintaannya kepada ilmu begitu luar biasa. Karenanya, setiap kali mendengar ada ulama terkenal di suatu tempat, ia rela menempuh perjalanan jauh dan waktu lama hanya untuk menimba ilmu dari sang ulama. Kecintaan kepada ilmu jua yang menjadikan Hanbali rela tak menikah dalam usia muda. Ia baru menikah setelah usia 40 tahun.

Pertama kali, ia menikah dengan Aisyah binti Fadl dan dikaruniai seorang putra bernama Saleh. Ketika Aisyah meninggal, ia menikah kembali dengan Raihanah dan dikarunia putra bernama Abdullah. Istri keduanya pun meninggal dan Hanbali menikah untuk terakhir kalinya dengan seorang jariyah, hamba sahaya wanita bernama Husinah. Darinya ia memperoleh lima orang anak yaitu Zainab, Hasan, Husain, Muhammad, dan Said.

Tak hanya pandai, Imam Hanbali dikenal tekun beribadah dan dermawan. Imam Ibrahim bin Hani, salah seorang ulama terkenal yang jadi sahabatnya menjadi saksi akan kezuhudan Imam Hanbali. ''Hampir setiap hari ia berpuasa dan tidurnya pun sedikit sekali di waktu malam. Ia lebih banyak shalat malam dan witir hingga Shubuh tiba,'' katanya.

Mengenai kedermawanannya, Imam Yahya bin Hilal, salah seorang ulama ahli fikih, berkata, ''Aku pernah datang kepada Imam Hanbali, lalu aku diberinya uang sebanyak empat dirham sambil berkata, 'Ini adalah rezeki yang kuperoleh hari ini dan semuanya kuberikan kepadamu.'''

Imam Hanbali juga dikenal teguh memegang pendirian. Di masa hidupnya, aliran Mu'tazilah tengah berjaya. Dukungan Khalifah Al Ma'mun dari Dinasti Abbasiyah yang menjadikan aliran ini sebagai madzhab resmi negara membuat kalangan ulama berang. Salah satu ajaran yang dipaksakan penganut Mu'tazilah adalah paham Al-Qur'an merupakan makhluk atau ciptaan Tuhan. Banyak umat Islam yang menolak pandangan itu.

Imam Hanbali termasuk yang menentang paham tersebut. Akibatnya, ia pun dipenjara dan disiksa oleh Mu'tasim, putra Al Ma'mun. Setiap hari ia didera dan dipukul. Siksaan ini berlangsung hingga Al Wasiq menggantikan ayahnya, Mu'tasim. Siksaan tersebut makin meneguhkan sikap Hanbali menentang paham sesat itu. Sikapnya itu membuat umat makin bersimpati kepadanya sehingga pengikutnya makin banyak kendati ia mendekam dalam penjara.

Sepeninggal Al Wasiq, Imam Hanbali menghirup udara kebebasan. Al Mutawakkil, sang pengganti, membebaskan Imam Hanbali dan memuliakannya. Namanya pun makin terkenal dan banyaklah ulama dari berbagai pelosok belajar kepadanya. Para ulama yang belajar kepadanya antara lain Imam Hasan bin Musa, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Abu Zur'ah Ad Dimasyqi, Imam Abu Zuhrah, Imam Ibnu Abi, dan Imam Abu Bakar Al Asram.

Sebagaimana ketiga Imam lainnya; Syafi'i, Hanafi dan Maliki, oleh para muridnya, ajaran-ajaran Imam Ahmad ibn Hanbali dijadikan patokan dalam amaliyah (praktik) ritual, khususnya dalam masalah fikih. Sebagai pendiri madzhab tersebut, Imam Hanbali memberikan perhatian khusus pada masalah ritual keagamaan, terutama yang bersumber pada Sunnah.

Menurut Ibnu Qayyim, salah seorang pengikut madzhab Hanbali, ada lima landasan pokok yang dijadikan dasar penetapan hukum dan fatwa madzhab Hanbali. Pertama, nash (Al-Qur'an dan Sunnah). Jika ia menemukan nash, maka ia akan berfatwa dengan Al-Qur'an dan Sunnah dan tidak berpaling pada sumber lainnya. Kedua, fatwa sahabat yang diketahui tidak ada yang menentangnya.

Ketiga, jika para sahabat berbeda pendapat, ia akan memilih pendapat yang dinilainya lebih sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi SAW. Jika ternyata pendapat yang ada tidak jelas persesuaiannya dengan Al-Qur'an dan Sunnah, maka ia tidak akan menetapkan salah satunya, tetapi mengambil sikap diam atau meriwayatkan kedua-duanya.

Keempat, mengambil hadits mursal (hadits yang dalam sanadnya tidak disebutkan nama perawinya), dan hadits dhaif (hadits yang lemah, namun bukan 'maudu', atau hadits lemah). Dalam hal ini, hadits dhaif didahulukan daripada qias. Dan kelima adalah qias, atau analogi. Qias digunakan bila tidak ditemukan dasar hukum dari keempat sumber di atas.

Pada awalnya madzhab Hanbali hanya berkembang di Baghdad. Baru pada abad ke-6 H, madzhab ini berkembang di Mesir. Perkembangan pesat terjadi pada abad ke-11 dan ke-12 H, berkat usaha Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) dan Ibnu Qayyim (w. 751 H). Kedua tokoh inilah yang membuka mata banyak orang untuk memberikan perhatian pada fikih madzhab Hanbali, khususnya dalam bidang muamalah. Kini, madzhab tersebut banyak dianut umat Islam di kawasan Timur Tengah.

Hasil karya Imam Hanbali tersebar luas di berbagai lembaga pendidikan keagamaan. Beberapa kitab yang sampai kini jadi kajian antara lain Tafsir Al-Qur'an, An Nasikh wal Mansukh, Jawaban Al-Qur'an, At Tarikh, Taat ar Rasul, dan Al Wara. Kitabnya yang paling terkenal adalah Musnad Ahmad bin Hanbal.




Sejarah Singkat Imam Hanbali

(Dari muslim.or.id)

Nasab dan Kelahirannya
Beliau adalah Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin Abdullah bin Hayyan bin Abdullah bin Anas bin ‘Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban bin Dzuhl bin Tsa‘labah adz-Dzuhli asy-Syaibaniy. Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi pada diri Nizar bin Ma‘d bin ‘Adnan. Yang berarti bertemu nasab pula dengan nabi Ibrahim.
Ketika beliau masih dalam kandungan, orang tua beliau pindah dari kota Marwa, tempat tinggal sang ayah, ke kota Baghdad. Di kota itu beliau dilahirkan, tepatnya pada bulan Rabi‘ul Awwal -menurut pendapat yang paling masyhur- tahun 164 H.
Ayah beliau, Muhammad, meninggal dalam usia muda, 30 tahun, ketika beliau baru berumur tiga tahun. Kakek beliau, Hanbal, berpindah ke wilayah Kharasan dan menjadi wali kota Sarkhas pada masa pemeritahan Bani Umawiyyah, kemudian bergabung ke dalam barisan pendukung Bani ‘Abbasiyah dan karenanya ikut merasakan penyiksaan dari Bani Umawiyyah. Disebutkan bahwa dia dahulunya adalah seorang panglima.

Masa Menuntut Ilmu
Imam Ahmad tumbuh dewasa sebagai seorang anak yatim. Ibunya, Shafiyyah binti Maimunah binti ‘Abdul Malik asy-Syaibaniy, berperan penuh dalam mendidik dan membesarkan beliau. Untungnya, sang ayah meninggalkan untuk mereka dua buah rumah di kota Baghdad. Yang sebuah mereka tempati sendiri, sedangkan yang sebuah lagi mereka sewakan dengan harga yang sangat murah. Dalam hal ini, keadaan beliau sama dengan keadaan syaikhnya, Imam Syafi‘i, yang yatim dan miskin, tetapi tetap mempunyai semangat yang tinggi. Keduanya juga memiliki ibu yang mampu mengantar mereka kepada kemajuan dan kemuliaan.
Beliau mendapatkan pendidikannya yang pertama di kota Baghdad. Saat itu, kota Bagdad telah menjadi pusat peradaban dunia Islam, yang penuh dengan manusia yang berbeda asalnya dan beragam kebudayaannya, serta penuh dengan beragam jenis ilmu pengetahuan. Di sana tinggal para qari’, ahli hadits, para sufi, ahli bahasa, filosof, dan sebagainya.
Setamatnya menghafal Alquran dan mempelajari ilmu-ilmu bahasa Arab di al-Kuttab saat berumur 14 tahun, beliau melanjutkan pendidikannya ke ad-Diwan. Beliau terus menuntut ilmu dengan penuh azzam yang tinggi dan tidak mudah goyah. Sang ibu banyak membimbing dan memberi beliau dorongan semangat. Tidak lupa dia mengingatkan beliau agar tetap memperhatikan keadaan diri sendiri, terutama dalam masalah kesehatan. Tentang hal itu beliau pernah bercerita, “Terkadang aku ingin segera pergi pagi-pagi sekali mengambil (periwayatan) hadits, tetapi Ibu segera mengambil pakaianku dan berkata, ‘Bersabarlah dulu. Tunggu sampai adzan berkumandang atau setelah orang-orang selesai shalat subuh.’”
Perhatian beliau saat itu memang tengah tertuju kepada keinginan mengambil hadits dari para perawinya. Beliau mengatakan bahwa orang pertama yang darinya beliau mengambil hadits adalah al-Qadhi Abu Yusuf, murid/rekan Imam Abu Hanifah.
Imam Ahmad tertarik untuk menulis hadits pada tahun 179 saat berumur 16 tahun. Beliau terus berada di kota Baghdad mengambil hadits dari syaikh-syaikh hadits kota itu hingga tahun 186. Beliau melakukan mulazamah kepada syaikhnya, Hasyim bin Basyir bin Abu Hazim al-Wasithiy hingga syaikhnya tersebut wafat tahun 183. Disebutkan oleh putra beliau bahwa beliau mengambil hadits dari Hasyim sekitar tiga ratus ribu hadits lebih.
Pada tahun 186, beliau mulai melakukan perjalanan (mencari hadits) ke Bashrah lalu ke negeri Hijaz, Yaman, dan selainnya. Tokoh yang paling menonjol yang beliau temui dan mengambil ilmu darinya selama perjalanannya ke Hijaz dan selama tinggal di sana adalah Imam Syafi‘i. Beliau banyak mengambil hadits dan faedah ilmu darinya. Imam Syafi‘i sendiri amat memuliakan diri beliau dan terkadang menjadikan beliau rujukan dalam mengenal keshahihan sebuah hadits. Ulama lain yang menjadi sumber beliau mengambil ilmu adalah Sufyan bin ‘Uyainah, Ismail bin ‘Ulayyah, Waki‘ bin al-Jarrah, Yahya al-Qaththan, Yazid bin Harun, dan lain-lain. Beliau berkata, “Saya tidak sempat bertemu dengan Imam Malik, tetapi Allah menggantikannya untukku dengan Sufyan bin ‘Uyainah. Dan saya tidak sempat pula bertemu dengan Hammad bin Zaid, tetapi Allah menggantikannya dengan Ismail bin ‘Ulayyah.”
Demikianlah, beliau amat menekuni pencatatan hadits, dan ketekunannya itu menyibukkannya dari hal-hal lain sampai-sampai dalam hal berumah tangga. Beliau baru menikah setelah berumur 40 tahun. Ada orang yang berkata kepada beliau, “Wahai Abu Abdillah, Anda telah mencapai semua ini. Anda telah menjadi imam kaum muslimin.” Beliau menjawab, “Bersama mahbarah (tempat tinta) hingga ke maqbarah (kubur). Aku akan tetap menuntut ilmu sampai aku masuk liang kubur.” Dan memang senantiasa seperti itulah keadaan beliau: menekuni hadits, memberi fatwa, dan kegiatan-kegiatan lain yang memberi manfaat kepada kaum muslimin. Sementara itu, murid-murid beliau berkumpul di sekitarnya, mengambil darinya (ilmu) hadits, fiqih, dan lainnya. Ada banyak ulama yang pernah mengambil ilmu dari beliau, di antaranya kedua putra beliau, Abdullah dan Shalih, Abu Zur ‘ah, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, al-Atsram, dan lain-lain.
Beliau menyusun kitabnya yang terkenal, al-Musnad, dalam jangka waktu sekitar enam puluh tahun dan itu sudah dimulainya sejak tahun tahun 180 saat pertama kali beliau mencari hadits. Beliau juga menyusun kitab tentang tafsir, tentang an-nasikh dan al-mansukh, tentang tarikh, tentang yang muqaddam dan muakhkhar dalam Alquran, tentang jawaban-jawaban dalam Alquran. Beliau juga menyusun kitab al-manasik ash-shagir dan al-kabir, kitab az-Zuhud, kitab ar-radd ‘ala al-Jahmiyah wa az-zindiqah(Bantahan kepada Jahmiyah dan Zindiqah), kitab as-Shalah, kitab as-Sunnah, kitab al-Wara ‘ wa al-Iman, kitab al-‘Ilal wa ar-Rijal, kitab al-Asyribah, satu juz tentang Ushul as-Sittah, Fadha’il ash-Shahabah.
Pujian dan Penghormatan Ulama Lain Kepadanya
Imam Syafi‘i pernah mengusulkan kepada Khalifah Harun ar-Rasyid, pada hari-hari akhir hidup khalifah tersebut, agar mengangkat Imam Ahmad menjadi qadhi di Yaman, tetapi Imam Ahmad menolaknya dan berkata kepada Imam Syafi‘i, “Saya datang kepada Anda untuk mengambil ilmu dari Anda, tetapi Anda malah menyuruh saya menjadi qadhi untuk mereka.” Setelah itu pada tahun 195, Imam Syafi‘i mengusulkan hal yang sama kepada Khalifah al-Amin, tetapi lagi-lagi Imam Ahmad menolaknya.
Suatu hari, Imam Syafi‘i masuk menemui Imam Ahmad dan berkata, “Engkau lebih tahu tentang hadits dan perawi-perawinya. Jika ada hadits shahih (yang engkau tahu), maka beri tahulah aku. Insya Allah, jika (perawinya) dari Kufah atau Syam, aku akan pergi mendatanginya jika memang shahih.” Ini menunjukkan kesempurnaan agama dan akal Imam Syafi‘i karena mau mengembalikan ilmu kepada ahlinya.
Imam Syafi‘i juga berkata, “Aku keluar (meninggalkan) Bagdad, sementara itu tidak aku tinggalkan di kota tersebut orang yang lebih wara’, lebih faqih, dan lebih bertakwa daripada Ahmad bin Hanbal.”
Abdul Wahhab al-Warraq berkata, “Aku tidak pernah melihat orang yang seperti Ahmad bin Hanbal”. Orang-orang bertanya kepadanya, “Dalam hal apakah dari ilmu dan keutamaannya yang engkau pandang dia melebihi yang lain?” Al-Warraq menjawab, “Dia seorang yang jika ditanya tentang 60.000 masalah, dia akan menjawabnya dengan berkata, ‘Telah dikabarkan kepada kami,’ atau, “Telah disampaikan hadits kepada kami’.”Ahmad bin Syaiban berkata, “Aku tidak pernah melihat Yazid bin Harun memberi penghormatan kepada seseorang yang lebih besar daripada kepada Ahmad bin Hanbal. Dia akan mendudukkan beliau di sisinya jika menyampaikan hadits kepada kami. Dia sangat menghormati beliau, tidak mau berkelakar dengannya”. Demikianlah, padahal seperti diketahui bahwa Harun bin Yazid adalah salah seorang guru beliau dan terkenal sebagai salah seorang imam huffazh.
Keteguhan di Masa Penuh Cobaan
Telah menjadi keniscayaan bahwa kehidupan seorang mukmin tidak akan lepas dari ujian dan cobaan, terlebih lagi seorang alim yang berjalan di atas jejak para nabi dan rasul. Dan Imam Ahmad termasuk di antaranya. Beliau mendapatkan cobaan dari tiga orang khalifah Bani Abbasiyah selama rentang waktu 16 tahun.
Pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah, dengan jelas tampak kecondongan khalifah yang berkuasa menjadikan unsur-unsur asing (non-Arab) sebagai kekuatan penunjang kekuasaan mereka. Khalifah al-Makmun menjadikan orang-orang Persia sebagai kekuatan pendukungnya, sedangkan al-Mu‘tashim memilih orang-orang Turki. Akibatnya, justru sedikit demi sedikit kelemahan menggerogoti kekuasaan mereka. Pada masa itu dimulai penerjemahan ke dalam bahasa Arab buku-buku falsafah dari Yunani, Rumania, Persia, dan India dengan sokongan dana dari penguasa. Akibatnya, dengan cepat berbagai bentuk bid‘ah merasuk menyebar ke dalam akidah dan ibadah kaum muslimin. Berbagai macam kelompok yang sesat menyebar di tengah-tengah mereka, seperti Qadhariyah, Jahmyah, Asy‘ariyah, Rafidhah, Mu‘tashilah, dan lain-lain.
Kelompok Mu‘tashilah, secara khusus, mendapat sokongan dari penguasa, terutama dari Khalifah al-Makmun. Mereka, di bawah pimpinan Ibnu Abi Duad, mampu mempengaruhi al-Makmun untuk membenarkan dan menyebarkan pendapat-pendapat mereka, di antaranya pendapat yang mengingkari sifat-sifat Allah, termasuk sifat kalam (berbicara). Berangkat dari pengingkaran itulah, pada tahun 212, Khalifah al-Makmun kemudian memaksa kaum muslimin, khususnya ulama mereka, untuk meyakini kemakhlukan Alquran.
Sebenarnya Harun ar-Rasyid, khalifah sebelum al-Makmun, telah menindak tegas pendapat tentang kemakhlukan Alquran. Selama hidupnya, tidak ada seorang pun yang berani menyatakan pendapat itu sebagaimana dikisahkan oleh Muhammad bin Nuh, “Aku pernah mendengar Harun ar-Rasyid berkata, ‘Telah sampai berita kepadaku bahwa Bisyr al-Muraisiy mengatakan bahwa Alquran itu makhluk. Merupakan kewajibanku, jika Allah menguasakan orang itu kepadaku, niscaya akan aku hukum bunuh dia dengan cara yang tidak pernah dilakukan oleh seorang pun’”. Tatkala Khalifah ar-Rasyid wafat dan kekuasaan beralih ke tangan al-Amin, kelompok Mu‘tazilah berusaha menggiring al-Amin ke dalam kelompok mereka, tetapi al-Amin menolaknya. Baru kemudian ketika kekhalifahan berpindah ke tangan al-Makmun, mereka mampu melakukannya.
Untuk memaksa kaum muslimin menerima pendapat kemakhlukan Alquran, al-Makmun sampai mengadakan ujian kepada mereka. Selama masa pengujian tersebut, tidak terhitung orang yang telah dipenjara, disiksa, dan bahkan dibunuhnya. Ujian itu sendiri telah menyibukkan pemerintah dan warganya baik yang umum maupun yang khusus. Ia telah menjadi bahan pembicaraan mereka, baik di kota-kota maupun di desa-desa di negeri Irak dan selainnya. Telah terjadi perdebatan yang sengit di kalangan ulama tentang hal itu. Tidak terhitung dari mereka yang menolak pendapat kemakhlukan Alquran, termasuk di antaranya Imam Ahmad. Beliau tetap konsisten memegang pendapat yang hak, bahwa Alquran itu kalamullah, bukan makhluk.
Al-Makmun bahkan sempat memerintahkan bawahannya agar membawa Imam Ahmad dan Muhammad bin Nuh ke hadapannya di kota Thursus. Kedua ulama itu pun akhirnya digiring ke Thursus dalam keadaan terbelenggu. Muhammad bin Nuh meninggal dalam perjalanan sebelum sampai ke Thursus, sedangkan Imam Ahmad dibawa kembali ke Bagdad dan dipenjara di sana karena telah sampai kabar tentang kematian al-Makmun (tahun 218). Disebutkan bahwa Imam Ahmad tetap mendoakan al-Makmun.
Sepeninggal al-Makmun, kekhalifahan berpindah ke tangan putranya, al-Mu‘tashim. Dia telah mendapat wasiat dari al-Makmun agar meneruskan pendapat kemakhlukan Alquran dan menguji orang-orang dalam hal tersebut; dan dia pun melaksanakannya. Imam Ahmad dikeluarkannya dari penjara lalu dipertemukan dengan Ibnu Abi Duad dan konco-konconya. Mereka mendebat beliau tentang kemakhlukan Alquran, tetapi beliau mampu membantahnya dengan bantahan yang tidak dapat mereka bantah. Akhirnya beliau dicambuk sampai tidak sadarkan diri lalu dimasukkan kembali ke dalam penjara dan mendekam di sana selama sekitar 28 bulan –atau 30-an bulan menurut yang lain-. Selama itu beliau shalat dan tidur dalam keadaan kaki terbelenggu.
Selama itu pula, setiap harinya al-Mu‘tashim mengutus orang untuk mendebat beliau, tetapi jawaban beliau tetap sama, tidak berubah. Akibatnya, bertambah kemarahan al-Mu‘tashim kepada beliau. Dia mengancam dan memaki-maki beliau, dan menyuruh bawahannya mencambuk lebih keras dan menambah belenggu di kaki beliau. Semua itu, diterima Imam Ahmad dengan penuh kesabaran dan keteguhan bak gunung yang menjulang dengan kokohnya.
Sakit dan Wafatnya
Pada akhirnya, beliau dibebaskan dari penjara. Beliau dikembalikan ke rumah dalam keadaan tidak mampu berjalan. Setelah luka-lukanya sembuh dan badannya telah kuat, beliau kembali menyampaikan pelajaran-pelajarannya di masjid sampai al-Mu‘tashim wafat.
Selanjutnya, al-Watsiq diangkat menjadi khalifah. Tidak berbeda dengan ayahnya, al-Mu‘tashim, al-Watsiq pun melanjutkan ujian yang dilakukan ayah dan kakeknya. dia pun masih menjalin kedekatan dengan Ibnu Abi Duad dan konco-konconya. Akibatnya, penduduk Bagdad merasakan cobaan yang kian keras. Al-Watsiq melarang Imam Ahmad keluar berkumpul bersama orang-orang. Akhirnya, Imam Ahmad bersembunyi di rumahnya, tidak keluar darinya bahkan untuk keluar mengajar atau menghadiri shalat jamaah. Dan itu dijalaninya selama kurang lebih lima tahun, yaitu sampai al-Watsiq meninggal tahun 232.
Sesudah al-Watsiq wafat, al-Mutawakkil naik menggantikannya. Selama dua tahun masa pemerintahannya, ujian tentang kemakhlukan Alquran masih dilangsungkan. Kemudian pada tahun 234, dia menghentikan ujian tersebut. Dia mengumumkan ke seluruh wilayah kerajaannya larangan atas pendapat tentang kemakhlukan Alquran dan ancaman hukuman mati bagi yang melibatkan diri dalam hal itu. Dia juga memerintahkan kepada para ahli hadits untuk menyampaikan hadits-hadits tentang sifat-sifat Allah. Maka demikianlah, orang-orang pun bergembira pun dengan adanya pengumuman itu. Mereka memuji-muji khalifah atas keputusannya itu dan melupakan kejelekan-kejelekannya. Di mana-mana terdengar doa untuknya dan namanya disebut-sebut bersama nama Abu Bakar, Umar bin al-Khaththab, dan Umar bin Abdul Aziz.
Menjelang wafatnya, beliau jatuh sakit selama sembilan hari. Mendengar sakitnya, orang-orang pun berdatangan ingin menjenguknya. Mereka berdesak-desakan di depan pintu rumahnya, sampai-sampai sultan menempatkan orang untuk berjaga di depan pintu. Akhirnya, pada permulaan hari Jumat tanggal 12 Rabi‘ul Awwal tahun 241, beliau menghadap kepada rabbnya menjemput ajal yang telah dientukan kepadanya. Kaum muslimin bersedih dengan kepergian beliau. Tak sedikit mereka yang turut mengantar jenazah beliau sampai beratusan ribu orang. Ada yang mengatakan 700 ribu orang, ada pula yang mengatakan 800 ribu orang, bahkan ada yang mengatakan sampai satu juta lebih orang yang menghadirinya. Semuanya menunjukkan bahwa sangat banyaknya mereka yang hadir pada saat itu demi menunjukkan penghormatan dan kecintaan mereka kepada beliau. Beliau pernah berkata ketika masih sehat, “Katakan kepada ahlu bid‘ah bahwa perbedaan antara kami dan kalian adalah (tampak pada) hari kematian kami”.
Demikianlah gambaran ringkas ujian yang dilalui oleh Imam Ahmad. Terlihat bagaimana sikap agung beliau yang tidak akan diambil kecuali oleh orang-orang yang penuh keteguhan lagi ikhlas. Beliau bersikap seperti itu justru ketika sebagian ulama lain berpaling dari kebenaran. Dan dengan keteguhan di atas kebenaran yang Allah berikan kepadanya itu, maka madzhab Ahlussunnah pun dinisbatkan kepada dirinya karena beliau sabar dan teguh dalam membelanya. Ali bin al-Madiniy berkata menggambarkan keteguhan Imam Ahmad, “Allah telah mengokohkan agama ini lewat dua orang laki-laki, tidak ada yang ketiganya. Yaitu, Abu Bakar as-Shiddiq pada Yaumur Riddah (saat orang-orang banyak yang murtad pada awal-awal pemerintahannya), dan Ahmad bin Hanbal pada Yaumul Mihnah”.