Patung Garuda sebagai simbol perjuangan Kontingen Garuda didalam misi perdamaian Libanon Selatan, kini bertengger mengembangkan sayap dengan gagahnya diatas tugu yang berada di tengah-tengah lapangan upacara Soekarno Base, di depan Markas Indobatt UN Posn 7-1 Adshit Al-Qusayr. Beberapa waktu lalu, dengan dipimpin oleh Wakil Komandan Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-D/Unifil (Indonesian Battalion/Indobatt) Letkol Marinir Guslin, beberapa anggota saling bekerja sama memindahkan sang Garuda dari workshop awal ke kedudukannya yang sekarang.
Menurut Komandan Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-D/Unifil (Indonesian Battalion/Indobatt) Letkol Inf Andi Perdana Kahar, lambang atau simbol sangatlah penting artinya dalam menampilkan performance atau tampilan organisasi. Demikian pula Garuda sebagai lambang perjuangan Indobatt. Sikap patriotisme, setiap prajurit TNI yang melayangkan pandangannya ke arah patung Garuda ini akan tergugah. Demikian halnya dengan sikap cinta tanah air dan rela berkorban. Lebih dari itu, sikap pantang menyerah dalam menghadapi berbagai macam hambatan dan tantangan sesulit apapun selama berada di daerah operasi Libanon Selatan, juga akan muncul dikala prajurit Kontingen Garuda memandang lambang kebanggaan tersebut.
Selanjutnya, dikatakan bahwa sama seperti burung Garuda yang semakin terbang tinggi saat menghadapi badai yang hebat, demikian pula harapan komando kepada setiap prajurit Garuda untuk semakin tekun dan setia dalam menghadapi berbagai macam hambatan dan tantangan selama bertugas mengemban amanah bangsa dan negara, khususnya dalam upaya untuk turut serta berperan aktif menjaga perdamaian dunia.
“Selain itu, kami turut bertanggungjawab untuk merawat dan menyempurnakan karya rekan-rekan kami Satgas Indobatt yang terdahulu”, imbuh Letkol Inf Andi Perdana Kahar. Eksistensi patung Garuda ini telah ada di lingkungan Markas Indobatt sejak Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-B/UNIFIL dibawah pimpinan Kolonel Inf A.M. Putranto, yang kini sedang menjabat sebagai Komandan Brigif Linud 18 Kostrad.
Seiring dengan perjalanan waktu penugasan kontingen Garuda di Libanon Selatan yang telah memasuki tahun keempat. Maka patung Garuda memerlukan upaya renovasi guna pemeliharaan kondisi materiil penyusun patung Garuda tersebut. Proses renovasi itu sendiri telah dimulai sejak satu bulan yang lalu. Dari pengalaman pada musim dingin, diawal penugasan Indobatt XXIII-D/UNIFIL, patung Garuda ini sempat diturunkan guna menghindari hujan es batu pada cuaca yang ekstrim bulan Desember 2009 sampai dengan Maret 2010. Menyikapi perubahan cuaca yang tidak menentu di wilayah Libanon Selatan, maka tim renovasi menggunakan beberapa macam bahan materiil penyusun patung berupa kertas semen dan cat minyak yang cukup tahan untuk menahan terpaan perubahan cuaca dewasa ini.
Faktor keahlian dan ketrampilan yang dimiliki oleh tim kerja dibawah koordinator Kopda Putut Setiawan, mendukung keberhasilan proses renovasi patung Garuda. Sehingga berjalan dengan lancar dan tepat pada waktu yang telah direncanakan sebelumnya. Akhirnya patung Garuda dengan tampilan yang baru dan gagah, kembali menempati kedudukannya diatas tugu dan dapat dinikmati oleh seluruh pengunjung kegiatan Market Day Indobatt pada hari Minggu (13/6).
Menyikapi penampilan patung Garuda hasil renovasi kali ini, Komandan Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar menyatakan, “Saya kagum dengan tim artistik Indobatt yang penuh ide brilliant telah menyulap patung burung Garuda ini menjadi lebih sempurna. Saya pikir awalnya, bulunya dapat mudah tercabut, tapi ternyata tidak demikian. Bahkan sangat lekat dan kuat menahan terpaan angin”, ujar Letkol Inf Andi Perdana Kahar.
“Wah, senang dan bangga sekali setelah mengetahui dan melihat patung Garuda sekarang nampak gagah. Dulu pun kami telah berupaya merubah posisi kepalanya agar berkesan berwibawa”, ungkap Kolonel Inf AM Putranto melalui komunikasi jarak jauh lewat jaringan telpon. (Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-D/Unifil/Dispenad)
Sumber : TNI-AD
0 komentar:
Posting Komentar