Recent Posts

Negara-Negara Arab Mengutuk atas Tragedi Paris

Aksi penembakan dan ledakan bom di Paris, Prancis, menjadi sorotan dunia. Negara-negara di dunia mengutuk serangan berdarah yang terjadi Jumat, 13 November 2015 malam tersebut. Termasuk juga negara-negara Arab. 
Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Mesir, dan Uni Emirat Arab mengutuk serangan tersebut. Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, menyatakan rasa dukanya saat berada di Wina, Austria. 

"Saya ingin menyampaikan rasa belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Prancis atas serangan keji teroris yang terjadi kemarin. Serangan ini melanggar dan bertentangan dengan semua etik, moral dan agama," ujarnya seperti dilansir dari Al Arabiya, Sabtu 14 November 2015.

Ia menyatakan selama ini Arab Saudi telah menyerukan upaya internasional yang intensif dalam memerangi terorisme. 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Qatar, Khaled al-Attiyah, juga mengecam tragedi yang menewaskan lebih 150 korban jiwa tersebut.

Hal senada juga diungkapkan oleh Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sisi. "Serangan teroris seperti ini akan melemahkan negara yang cinta damai," ungkapnya.

"Serangan ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan moral," ujarnya. Raja Yordania, Abdullah, menyampaikan rasa dukanya atas peristiwa berdarah ini.

Sementara Satu dari delapan pelaku penembakan dan serangan bom bunuh diri di enam titik di Paris, Prancis telah diidentifikasi melalui sidik jarinya.

Pelaku tersebut adalah Mostefai Ismael Omar, pria berusia 29 tahun yang diketahui berkewarganegaraan Prancis. Dari data yang disebutkan, ia berasal dari Courcouronnes, Essonne, dan beberapa tahun belakangan tinggal di La Madeleine, Chartres.

Informasi itu dinyatakan oleh salah seorang anggota parlemen Prancis Jean-Pierre Georges yang mengutip dari berbagai sumber. Demikian dilansir Le Monde, Minggu, 15 November 2015.

Menurut jejak perjalanan Mostefai yang ditelusuri penyidik melalui kunjungannya ke Turki, kemungkinan besar pria kelahiran 21 November 1985 itu tinggal ke Suriah selama beberapa bulan pada musim dingin di tahun 2013-2014.

Mostefai merupakan pelaku bom bunuh diri di Bataclan. Sementara korban tewas dalam serangan bom dan ledakan di enam titik di Paris dan Perancis yakni 129 orang dan sebanyak 352 orang mengalami luka-luka.

Sumber : Viva.co.id

0 komentar:

Posting Komentar