Recent Posts

Sehebat Apa sih Anda ?



Kayak Apa sih hebatnya Anda..? Kesombongan, Keangkuhan, memandang rendah orang lain, apakah karena anda merasa pendidikan, martabat, kedudukan, Jabatan, kecerdasan lebih tinggi dari yang Anda anggap lebih rendah itu..? Miris sekali Bung...   

Saya kadang-kadang bertanya dengan diri sendiri. Dari mana datangnya keangkuhan dan tinggi hati seorang manusia? Mungkin pertanyaan itu bagi beberapa orang sudah ditemukan jawabannya. Tetapi bagi saya, itu belum saya temukan, sehingga saya mencoba untuk menelusurinya lebih mendalam melalui apa yang dilakukan oleh orang lain dan menurut pengalaman saya sendiri.

Kesombongan menurut saya merupakan pemikiran yang membuat seseorang berpendirian bahwa ia mampu melakukannya sendiri. Kesombongan itu sendiri ditimbulkan oleh rasa bahwa ia sudah merasakannya terlebih dahulu. Oleh sebab itu, kalau ia sudah mengantongi rasa yang belum dirasakan oleh orang lain, maka ia mengantongi apa yang dinamakan dengan pengetahuan.

Pengetahuan itu menjadi semacam tuhan bagi diri manusia tersebut, sehingga ia menentang apa pun saran dan ide yang diberikan oleh orang lain. Tidak hanya itu, jika sudah terjebak ke dalam kesombongan itu sendiri, manusia terkadang menjadi lebih keras dan tegas dari hukum universal itu sendiri. Hukum universal itu sendiri menyatakan bahwa sebagai manusia harus tolong menolong dan bekerja sama. Toleransi pun menjadi semacam jiwa fleksibelitas dari manusia itu sendiri. Jadi, untuk apa masih ada kesombongan dan keangkuhan?

Dampak dari kesombongan itu sendiri ternyata sudah diatur oleh sistem yang dibuat oleh alam. Manusia dengan karakter sombong akan dipertemukan dengan karakter yang berlawanan dengannya. Atau yang lebih parahnya, manusia tersebut akan bertemu dengan manusia lain yang memiliki kemampuan untuk menekuk kesombongannya.

Oleh sebab itu, untuk mengatasi dan menghindari dari jebakan kesombongan itu, manusia harus masuk ke dalam inti dari eksistensinya di dunia ini. Untuk apa dia ada? Dan bagaimana dia memahami dan bertanggung jawab terhadap eksistensinya tersebut.

“Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong), dan janganlah berjalan dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang angkuh dan menyombongkan diri.” (Luqman: 18)

“Dan janganlah berjalan di muka bumi dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mencapai setinggi gunung.” (Al-Isra`: 37)

Demikianlah, seseorang dengan ketakaburannya tidak akan dapat mencapai semua itu. Bahkan ia akan menjadi seorang yang terhina di hadapan Allah U dan direndahkan di hadapan manusia, dibenci, dan dimurkai. Dia telah menjalani akhlak yang paling buruk dan paling rendah tanpa menggapai apa yang diinginkannya. (Taisirul Karimir Rahman, hal. 458)

Kehinaan. Inilah yang akan dituai oleh orang yang sombong. Dia tidak akan mendapatkan apa yang dia harapkan di dunia maupun di akhirat.


Thanks Just For Me..

0 komentar:

Posting Komentar