(purn) Noor Aman menegaskan bahwa tidak ada salahnya bila TNI-Polri
diberikan hak pilih pada Pemilu.
Menurutnya alasan yang
mengatakan bahwa hak pilih tidak boleh diberikan kepada TNI-Polri karena
adanya trauma di masa lalu, tidak tepat. TNI, kata dia, tidak pernah
menerapkan politik praktis.
"Semua berhak mendapatan hak itu,
tidak ada salahnya," kata Noor, dalam diskusi Radio Trijaya di Warung
Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 26 Juni 2010.
Ia juga mengungkapkan bila hak-hak tersebut hendak diberikan, maka
perlu dipersiapkan perangkat perundangannya sebagai prasyarat.
Selain
itu, Noor mengatakan bahwa trauma harus dihilangkan agar proses
demokrasi benar-benar dapat berjalan. "Apakah trauma itu perorang atau
instansi? TNI jangan sampai dapat peluang untuk dapat mengulang trauma
itu," katanya.
Menurutnya, hak pilih TNI-Polri memang perlu
kembali diberikan, hanya waktunya belum dapat ditentutkan. "Trauma
jangan dijadikan penghalang kita untuk maju," kata dia.
Munculnya
wacana pemberian hak pilih TNI-Polri baru-baru ini disampaikan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Jumat, 18 Juni lalu, di Cipanas, Presiden
meminta Panglima TNI mengkaji tentang pemberian hak memilih pada
personel TNI.
Namun, usulan ini segera mendapat penolakan dari
beberapa pihak, salah satu di antaranya adalah penolakan
dari PDIP.
Sumber : Vivanews
0 komentar:
Posting Komentar